Hiv Aids
A
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)
Deskripsi: AIDS adalah tahap akhir dari infeksi HIV yang ditandai dengan sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah, memungkinkan infeksi oportunistik dan kanker tertentu berkembang.
Poin-poin penting:
- Disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV)
- Ditandai dengan jumlah sel CD4 <200 sel/mm³
- Meningkatkan kerentanan terhadap infeksi oportunistik
- Dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan serius
Tabel:
Kriteria Diagnosis AIDS | Contoh |
---|---|
Infeksi Oportunistik | Pneumonia Pneumocystis, Toksoplasmosis otak |
Kanker terkait AIDS | Sarkoma Kaposi, Limfoma non-Hodgkin |
Jumlah sel CD4 | <200 sel/mm³ |
Inokulasi Tidak Sengaja
Deskripsi: Accidental inoculation atau Inokulasi Tidak Sengaja adalah paparan tidak sengaja terhadap bahan yang berpotensi terinfeksi HIV, biasanya terjadi dalam lingkungan perawatan kesehatan.
Poin-poin penting:
- Sering terjadi melalui cedera benda tajam
- Risiko tinggi bagi petugas kesehatan
- Memerlukan tindakan pencegahan pasca paparan segera
- Penting untuk melaporkan dan menindaklanjuti setiap kejadian
Tabel:
Jenis Paparan | Risiko Penularan HIV |
---|---|
Cedera perkutan | 0.3% |
Paparan membran mukosa | 0.09% |
Paparan kulit yang tidak utuh | <0.09% |
Kekebalan aktif
Deskripsi: Active immunity atau kekebalan aktif adalah perlindungan terhadap penyakit yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh sendiri setelah terpapar patogen atau melalui vaksinasi.
Poin-poin penting:
- Dapat diperoleh secara alami atau melalui vaksinasi
- Melibatkan produksi antibodi dan sel T memori
- Memberikan perlindungan jangka panjang
- Lebih efektif dibandingkan kekebalan pasif
Tabel:
Jenis Active Immunity | Cara Memperoleh | Durasi |
---|---|---|
Alami | Terpapar penyakit | Biasanya seumur hidup |
Buatan | Vaksinasi | Bervariasi, mungkin memerlukan booster |
tuberkulosis aktif
Deskripsi: Active tuberculosis adalah infeksi bakteri yang menyerang paru-paru dan organ lain, ditandai dengan gejala aktif dan kemampuan menular.
Poin-poin penting:
- Disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
- Gejala umum: batuk kronis, penurunan berat badan, demam
- Dapat menyebar ke organ lain selain paru-paru
- Pengobatan memerlukan kombinasi antibiotik jangka panjang
Tabel:
Gejala TB Aktif | Durasi |
---|---|
Batuk dengan dahak berdarah | >3 minggu |
Nyeri dada | Persisten |
Penurunan berat badan | Tidak disengaja |
Demam | Intermiten atau persisten |
Keringat malam | Berulang |
Amebiasis
Deskripsi: Amebiasis adalah infeksi parasit yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica, memengaruhi usus besar dan kadang-kadang organ lain.
Poin-poin penting:
- Ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi
- Dapat menyebabkan diare berdarah dan nyeri perut
- Lebih serius pada individu dengan sistem kekebalan lemah
- Diagnosis melalui pemeriksaan tinja atau tes serologis
Tabel:
Manifestasi Amebiasis | Gejala |
---|---|
Kolitis amebik | Diare berdarah, kram perut |
Abses hati amebik | Demam, nyeri perut kanan atas |
Amebiasis ekstraintestinal | Tergantung organ yang terkena |
Anal intercourse/Anal sex
Deskripsi: Anal intercourse atau anal sex adalah aktivitas seksual yang melibatkan penetrasi penis ke dalam anus pasangan.
Poin-poin penting:
- Berisiko tinggi untuk penularan HIV dan IMS lainnya
- Penggunaan kondom dan pelumas sangat dianjurkan
- Dapat menyebabkan mikrolesi pada dinding rektum
- Penerima (bottom) memiliki risiko infeksi lebih tinggi daripada penetrator (top)
Tabel:
Faktor Risiko | Tingkat Risiko Penularan HIV |
---|---|
Reseptif tanpa kondom | Tinggi |
Insertif tanpa kondom | Sedang |
Dengan kondom | Rendah |
Anemia
Deskripsi: Anemia adalah kondisi medis di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam darah kurang dari normal.
Poin-poin penting:
- Umum terjadi pada orang dengan HIV/AIDS
- Dapat disebabkan oleh infeksi HIV, obat-obatan, atau infeksi oportunistik
- Gejala meliputi kelelahan, pucat, dan sesak napas
- Penanganan tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan
Tabel:
Jenis Anemia | Penyebab Umum pada HIV/AIDS |
---|---|
Anemia defisiensi besi | Malnutrisi, perdarahan kronis |
Anemia penyakit kronis | Infeksi HIV itu sendiri |
Anemia hemolitik | Efek samping obat |
Anergy
Deskripsi: Anergy adalah ketidakmampuan sistem kekebalan untuk merespons antigen yang seharusnya dikenali, sering terjadi pada tahap lanjut HIV/AIDS.
Poin-poin penting:
- Menunjukkan kerusakan parah pada sistem kekebalan
- Dapat menyebabkan hasil negatif palsu pada tes kulit TB
- Meningkatkan risiko infeksi oportunistik
- Dapat membaik dengan terapi antiretroviral yang efektif
Tabel:
Implikasi Anergy | Konsekuensi |
---|---|
Diagnosis | Kesulitan dalam tes kulit untuk TB |
Manajemen klinis | Peningkatan kewaspadaan terhadap infeksi |
Prognosis | Indikator imunosupresi berat |
Anogenital
Deskripsi: Anogenital merujuk pada area anatomi yang meliputi anus dan organ genital eksternal.
Poin-poin penting:
- Area yang rentan terhadap infeksi menular seksual
- Pemeriksaan rutin penting untuk deteksi dini kanker anogenital
- Sering terkait dengan infeksi HPV pada orang dengan HIV
- Kebersihan yang baik penting untuk mencegah infeksi
Tabel:
Kondisi Anogenital | Keterkaitan dengan HIV |
---|---|
Kutil anogenital | Sering disebabkan oleh HPV, lebih umum pada HIV+ |
Kanker anal | Risiko meningkat pada orang dengan HIV |
Herpes genital | Dapat meningkatkan risiko penularan HIV |
Anonymous
Deskripsi: Dalam konteks HIV/AIDS, “anonymous” biasanya mengacu pada tes HIV anonim, di mana identitas orang yang dites tidak dicatat.
Poin-poin penting:
- Memungkinkan orang untuk mengetahui status HIV tanpa takut diskriminasi
- Dapat meningkatkan jumlah orang yang bersedia untuk tes
- Tidak memungkinkan pelacakan kontak atau perawatan lanjutan langsung
- Masih menawarkan konseling pre dan post-test
Tabel:
Aspek Tes Anonim | Keterangan |
---|---|
Kerahasiaan | Tinggi |
Pelacakan | Tidak memungkinkan |
Pelaporan statistik | Memungkinkan tanpa identifikasi personal |
Keterkaitan dengan perawatan | Terbatas, memerlukan tes ulang untuk konfirmasi |
Anorexia
Deskripsi: Anorexia dalam konteks HIV/AIDS mengacu pada hilangnya nafsu makan yang sering terjadi pada pasien dengan infeksi lanjut.
Poin-poin penting:
- Dapat menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan
- Sering terkait dengan infeksi oportunistik atau efek samping obat
- Dapat memperburuk malnutrisi dan melemahkan sistem kekebalan
- Penanganan melibatkan pengobatan penyebab dasar dan dukungan nutrisi
Tabel:
Penyebab Anorexia pada HIV/AIDS | Pendekatan Penanganan |
---|---|
Infeksi oportunistik | Pengobatan infeksi spesifik |
Efek samping obat | Penyesuaian regimen ARV |
Depresi | Terapi psikologis dan/atau obat antidepresan |
Antenatal
Deskripsi: Antenatal mengacu pada periode kehamilan sebelum kelahiran, penting dalam konteks pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak.
Poin-poin penting:
- Tes HIV rutin direkomendasikan selama perawatan antenatal
- Pengobatan ARV pada ibu HIV-positif dapat mengurangi risiko penularan ke janin
- Perawatan antenatal khusus diperlukan untuk ibu HIV-positif
- Konseling tentang pilihan persalinan dan pemberian makan bayi penting
Tabel:
Intervensi Antenatal untuk HIV | Tujuan |
---|---|
Tes HIV | Deteksi dini status HIV ibu |
Terapi ARV | Menekan viral load dan mencegah penularan ke janin |
Monitoring kehamilan | Memantau kesehatan ibu dan perkembangan janin |
Edukasi | Persiapan untuk persalinan dan perawatan bayi |
Antenatal mengacu pada periode kehamilan sebelum kelahiran dan merupakan fase kritis untuk menerapkan intervensi pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak (PMTCT).
Intervensi ini termasuk pemberian terapi antiretroviral (ART) yang efektif, yang telah terbukti secara signifikan mengurangi beban viral ibu dan meminimalkan kemungkinan penularan virus selama kehamilan, persalinan, dan juga menyusui.
Selain itu, pemantauan rutin dan tes kesehatan yang komprehensif selama kehamilan membantu dalam mendeteksi dan mengelola komplikasi yang mungkin timbul akibat HIV atau pengobatan yang diberikan.
Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil tentang cara-cara mengurangi risiko penularan, seperti pemilihan opsi persalinan yang lebih aman dan praktik menyusui yang sesuai, juga merupakan bagian penting dari program PMTCT.
Dengan intervensi yang tepat selama periode antenatal, peluang untuk melahirkan anak yang bebas HIV dapat ditingkatkan secara signifikan, yang menunjukkan pentingnya akses terhadap layanan kesehatan yang komprehensif dan berkualitas tinggi selama kehamilan (World Health Organization, 2020).
World Health Organization. (2020). Antenatal care. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/antenatal-care
Antibiotik
Deskripsi: Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, sering digunakan pada pasien HIV untuk menangani infeksi oportunistik.
Poin-poin penting:
- Penting untuk pencegahan dan pengobatan infeksi oportunistik
- Penggunaan harus bijaksana untuk mencegah resistensi
- Beberapa antibiotik dapat berinteraksi dengan obat ARV
- Profilaksis antibiotik sering digunakan pada pasien HIV dengan CD4 rendah
Tabel:
Jenis Antibiotik | Penggunaan Umum pada HIV/AIDS |
---|---|
Trimethoprim-sulfamethoxazole | Profilaksis Pneumocystis pneumonia |
Azithromycin | Pencegahan infeksi Mycobacterium avium complex |
Dapsone | Alternatif untuk profilaksis PCP |
Jurnal New England Journal of Medicine
Dalam konteks pasien HIV, penggunaan antibiotik menjadi sangat penting karena sistem imun yang lemah membuat mereka lebih rentan terhadap berbagai infeksi oportunistik.
Infeksi oportunistik adalah jenis infeksi yang biasanya tidak berbahaya bagi individu dengan sistem imun yang sehat, tetapi dapat menjadi serius dan bahkan mengancam jiwa bagi mereka yang sistem imunnya terganggu, seperti pada pasien HIV.
Beberapa contoh infeksi oportunistik yang sering dijumpai pada pasien HIV adalah pneumonia Pneumocystis jirovecii, tuberkulosis, dan infeksi bakteri lainnya yang dapat diobati dengan antibiotik.
Penggunaan antibiotik harus selalu berdasarkan resep dan pengawasan dokter, karena penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi antibiotik, di mana bakteri menjadi kebal terhadap efek antibiotik.
Oleh karena itu, penting bagi pasien HIV untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang efektif untuk mengelola infeksi oportunistik dan menjaga kualitas hidup (Meintjes et al., 2017).
Meintjes, G., Stek, C., Blumenthal, L., Thienemann, F., Schutz, C., Buyze, J., Ravinetto, R., van Loen, H., Nair, A., Jackson, A., Colebunders, R., Maartens, G., Wilkinson, R. J., & Lynen, L. (2017). Prednisone for the Prevention of Paradoxical Tuberculosis-Associated IRIS. New England Journal of Medicine, 377(20), 1915-1925.
Antibodi
Deskripsi: Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan untuk mengenali dan menetralkan patogen seperti virus HIV.
Poin-poin penting:
- Deteksi antibodi HIV digunakan dalam tes diagnostik
- Pembentukan antibodi dapat memakan waktu (periode jendela)
- Antibodi HIV tidak memberikan perlindungan yang efektif terhadap virus
- Penelitian vaksin HIV berfokus pada menginduksi antibodi neutralizing
Tabel:
Jenis Antibodi HIV | Fungsi |
---|---|
Binding antibodies | Terdeteksi pertama dalam infeksi HIV |
Neutralizing antibodies | Potensial untuk mencegah infeksi sel |
Broadly neutralizing antibodies | Target penelitian vaksin HIV |
Jurnal Annual Review of Immunology
Protein ini, yang juga dikenal sebagai imunoglobulin, diproduksi oleh sel B. Struktur antibodi memungkinkan mereka mengikat secara spesifik ke antigen, yaitu molekul asing yang memicu respons imun.
Pada kasus HIV, virus ini memasuki tubuh dan mulai menginfeksi sel T, yang merupakan bagian penting dari sistem kekebalan. HIV mengelabui sistem imun dengan menyamarkan dirinya sehingga tidak mudah terdeteksi.
Namun, setelah terdeteksi, sistem imun akan merespons dengan memproduksi antibodi. Antibodi terhadap HIV biasanya mengikat protein pada envelope virus, seperti gp120 dan gp41, yang dapat mencegah virus tersebut dari menginfeksi sel-sel baru. Meskipun demikian, HIV memiliki kemampuan untuk bermutasi dengan cepat, yang membuat pembuatan vaksin atau pengobatan yang efektif menjadi sangat menantang.
Penelitian terus dilakukan untuk mengembangkan strategi yang lebih efektif dalam melawan HIV dengan menggunakan antibodi, termasuk penggunaan antibodi monoklonal yang lebih spesifik dan kuat dalam mengenali strain HIV yang berbeda (Burton & Hangartner, 2016).
Burton, D. R., & Hangartner, L. (2016). Broadly Neutralizing Antibodies to HIV and Their Role in Vaccine Design. Annual Review of Immunology, 34, 635-659.
Antibody-dependent cell-mediated cytotoxicity (ADCC)
Deskripsi: ADCC adalah mekanisme imun di mana sel-sel efektor sistem kekebalan menghancurkan sel target yang dilapisi antibodi.
Poin-poin penting:
- Melibatkan antibodi, sel NK, dan sel target terinfeksi virus
- Berperan dalam kontrol alami infeksi HIV
- Target potensial untuk pengembangan vaksin HIV
- Dapat berkontribusi pada efektivitas terapi antibodi
Tabel:
Komponen ADCC | Fungsi |
---|---|
Antibodi | Mengenali dan mengikat antigen pada sel terinfeksi |
Sel NK | Menghancurkan sel target yang dilapisi antibodi |
Sel terinfeksi | Target penghancuran oleh mekanisme ADCC |
ADCC, atau Antibody-Dependent Cellular Cytotoxicity, adalah mekanisme pertahanan imun yang krusial di mana sel-sel efektor dari sistem kekebalan tubuh, seperti sel NK (Natural Killer), makrofag, dan granulosit, menghancurkan sel-sel target yang telah dilapisi oleh antibodi.
Mekanisme ini terutama penting dalam respons imun terhadap sel-sel yang terinfeksi virus atau sel kanker.
Dalam proses ADCC, antibodi pertama-tama mengikat antigen spesifik pada permukaan sel target. Bagian Fc (fragment crystallizable) dari antibodi kemudian mengikat reseptor Fc yang ada pada sel-sel efektor.
Pengikatan ini mengaktifkan sel-sel efektor yang kemudian melepaskan molekul-molekul yang dapat menginduksi apoptosis atau lisis sel target.
Proses ini tidak hanya penting untuk mengeliminasi patogen tetapi juga berperan dalam terapi antibodi monoklonal, di mana antibodi dirancang untuk mengidentifikasi dan menargetkan sel-sel tumor untuk dihancurkan oleh mekanisme ADCC.
Penelitian lebih lanjut dalam memahami dan mengoptimalkan ADCC dapat membuka jalan baru dalam pengembangan terapi imun yang lebih efektif terhadap berbagai penyakit (Shields et al., 2001).
Shields, R. L., Lai, J., Keck, R., O'Connell, L. Y., Hong, K., Meng, Y. G., ... & Presta, L. G. (2001). Lack of fucose on human IgG1 N-linked oligosaccharide improves binding to human FcγRIII and antibody-dependent cellular toxicity. Journal of Biological Chemistry, 276(30), 26733-26740.
Antibody-mediated immunity
Deskripsi: Antibody-mediated immunity adalah jenis kekebalan yang dihasilkan dari aktivitas antibodi dalam darah dan jaringan limfoid.
Poin-poin penting:
- Juga dikenal sebagai kekebalan humoral
- Melibatkan produksi antibodi oleh sel B
- Penting dalam melawan patogen ekstraseluler
- Berperan dalam respon imun sekunder yang cepat
Tabel:
Komponen | Fungsi |
---|---|
Sel B | Memproduksi antibodi |
Antibodi | Mengenali dan menetralkan patogen |
Sel memori B | Memberikan kekebalan jangka panjang |
Antibody-mediated immunity, atau kekebalan yang dimediasi oleh antibodi, merupakan salah satu komponen penting dari sistem imun adaptif yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan menetralkan patogen seperti virus dan bakteri.
Sel B yang sensitif terhadap antigen tertentu akan diaktifkan dan bertransformasi menjadi sel plasma yang memproduksi antibodi. Antibodi ini kemudian beredar dalam darah dan cairan tubuh lainnya, di mana mereka dapat mengikat antigen secara spesifik. Pengikatan ini membantu menginaktivasi patogen dengan cara mencegah mereka masuk ke dalam sel-sel tubuh yang sehat atau menandai mereka untuk dihancurkan oleh sel-sel imun lainnya seperti makrofag.
Selain itu, antibodi juga dapat mengaktivasi sistem komplemen yang merupakan bagian dari sistem imun yang membantu membunuh bakteri, virus, atau sel yang terinfeksi. Kekebalan yang dimediasi oleh antibodi sangat penting tidak hanya dalam melawan infeksi tetapi juga dalam pembentukan memori imun, yang memungkinkan sistem imun untuk merespons lebih cepat dan efektif terhadap patogen yang telah dikenali sebelumnya (Abbas, Lichtman, & Pillai, 2020).
Abbas, A. K., Lichtman, A. H., & Pillai, S. (2020). Cellular and Molecular Immunology (10th ed.). Elsevier.
Antifungal
Deskripsi: Antifungal adalah zat yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan jamur.
Poin-poin penting:
- Penting dalam pengobatan infeksi oportunistik pada pasien HIV/AIDS
- Tersedia dalam berbagai bentuk: oral, topikal, dan sistemik
- Contoh umum termasuk fluconazole dan amphotericin B
- Penggunaan profilaksis sering direkomendasikan pada pasien imunosupresi berat
Tabel:
Jenis Antifungal | Contoh | Penggunaan Umum |
---|---|---|
Azoles | Fluconazole | Candidiasis |
Polyenes | Amphotericin B | Infeksi jamur sistemik |
Echinocandins | Caspofungin | Candidiasis invasif |
Antigen
Deskripsi: Antigen adalah zat yang dapat memicu respon imun, biasanya dengan menstimulasi produksi antibodi.
Poin-poin penting:
- Dapat berupa protein, polisakarida, atau molekul lain
- Digunakan dalam tes diagnostik HIV
- Target untuk pengembangan vaksin HIV
- Antigen HIV utama termasuk gp120, p24, dan gp41
Tabel:
Jenis Antigen HIV | Lokasi | Fungsi |
---|---|---|
gp120 | Permukaan virus | Perlekatan ke sel CD4 |
p24 | Inti virus | Komponen struktural |
gp41 | Permukaan virus | Fusi membran |
Antineoplastic
Deskripsi: Antineoplastic adalah zat yang digunakan untuk mencegah atau menghambat pertumbuhan sel kanker.
Poin-poin penting:
- Sering digunakan pada pasien HIV dengan kanker terkait AIDS
- Dapat berinteraksi dengan obat antiretroviral
- Penggunaan harus dipantau ketat karena risiko imunosupresi tambahan
- Contoh termasuk kemoterapi dan terapi target
Tabel:
Jenis Antineoplastic | Contoh | Penggunaan Umum |
---|---|---|
Kemoterapi | Doxorubicin | Limfoma non-Hodgkin |
Terapi target | Rituximab | Limfoma sel B |
Imunoterapi | Pembrolizumab | Sarkoma Kaposi |
Antiprotozoal
Deskripsi: Antiprotozoal adalah obat yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan protozoa.
Poin-poin penting:
- Penting dalam pengobatan infeksi oportunistik seperti toxoplasmosis
- Sering digunakan sebagai profilaksis pada pasien HIV dengan CD4 rendah
- Contoh umum termasuk trimethoprim-sulfamethoxazole dan pyrimethamine
- Penggunaan harus mempertimbangkan interaksi dengan obat antiretroviral
Tabel:
Antiprotozoal | Target Utama | Penggunaan pada HIV/AIDS |
---|---|---|
Trimethoprim-sulfamethoxazole | Toxoplasma gondii | Profilaksis dan pengobatan toxoplasmosis |
Pyrimethamine | Toxoplasma gondii | Pengobatan toxoplasmosis otak |
Metronidazole | Entamoeba histolytica | Pengobatan amebiasis |
Antiretroviral
Deskripsi: Antiretroviral adalah jenis obat yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh retrovirus, terutama HIV.
Poin-poin penting:
- Bekerja dengan menghambat replikasi virus HIV
- Terdiri dari beberapa kelas obat dengan mekanisme kerja berbeda
- Digunakan dalam kombinasi untuk meningkatkan efektivitas
- Telah secara signifikan meningkatkan harapan hidup pasien HIV
Tabel:
Kelas Antiretroviral | Mekanisme Kerja | Contoh Obat |
---|---|---|
NRTI | Menghambat transkripsi balik | Tenofovir, Lamivudine |
NNRTI | Menghambat transkripsi balik | Efavirenz, Rilpivirine |
Protease Inhibitor | Menghambat pembelahan protein viral | Atazanavir, Darunavir |
Antiretroviral drugs
Deskripsi: Antiretroviral drugs adalah obat-obatan spesifik yang digunakan untuk mengobati infeksi HIV.
Poin-poin penting:
- Terdiri dari berbagai kelas obat dengan target virus yang berbeda
- Digunakan dalam kombinasi untuk mencegah resistensi virus
- Memerlukan kepatuhan tinggi untuk efektivitas optimal
- Dapat memiliki efek samping yang perlu dipantau
Tabel:
Kelas Obat | Fungsi Utama | Contoh |
---|---|---|
Entry Inhibitors | Mencegah masuknya HIV ke sel | Maraviroc |
Integrase Inhibitors | Menghambat integrasi DNA virus | Dolutegravir |
Fusion Inhibitors | Mencegah fusi HIV dengan sel | Enfuvirtide |
Antiretroviral therapy (ART)
Deskripsi: Antiretroviral therapy (ART) adalah penggunaan kombinasi obat antiretroviral untuk mengobati infeksi HIV.
Poin-poin penting:
- Biasanya terdiri dari tiga atau lebih obat dari kelas yang berbeda
- Bertujuan untuk menekan viral load hingga tidak terdeteksi
- Dapat meningkatkan jumlah CD4 dan fungsi kekebalan tubuh
- Memerlukan pengawasan medis dan pemantauan rutin
Tabel:
Aspek ART | Keterangan |
---|---|
Inisiasi | Direkomendasikan segera setelah diagnosis |
Monitoring | Pemeriksaan viral load dan CD4 secara berkala |
Adherence | Kritis untuk keberhasilan terapi |
Modifikasi | Mungkin diperlukan karena efek samping atau resistensi |
Antiviral
Deskripsi: Antiviral adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi virus, termasuk namun tidak terbatas pada HIV.
Poin-poin penting:
- Mencakup obat untuk berbagai infeksi virus seperti influenza, herpes, dan hepatitis
- Mekanisme kerja bervariasi tergantung pada jenis virus target
- Beberapa antiviral memiliki spektrum luas, sementara yang lain spesifik virus
- Penting dalam manajemen infeksi oportunistik pada pasien HIV/AIDS
Tabel:
Jenis Antiviral | Target Virus | Contoh Obat |
---|---|---|
Anti-herpes | Herpes simplex, Varicella zoster | Acyclovir |
Anti-influenza | Virus influenza | Oseltamivir |
Anti-cytomegalovirus | Cytomegalovirus | Ganciclovir |
Aphthous ulcer
Deskripsi: Aphthous ulcer adalah luka yang menyakitkan pada mulut atau tenggorokan, sering terjadi pada orang dengan HIV.
Poin-poin penting:
- Dapat disebabkan oleh imunosupresi atau infeksi oportunistik
- Sering berulang dan dapat mengganggu makan dan minum
- Pengobatan meliputi obat topikal dan kadang-kadang sistemik
- Dapat menjadi indikator perkembangan penyakit HIV
Tabel:
Jenis Ulkus | Karakteristik | Penanganan Umum |
---|---|---|
Minor | Kecil, sembuh dalam 1-2 minggu | Obat kumur antiseptik |
Major | Lebih besar, sembuh dalam beberapa minggu | Kortikosteroid topikal |
Herpetiform | Berkelompok, sangat menyakitkan | Antiviral sistemik |
Approved drugs
Deskripsi: Approved drugs adalah obat-obatan yang telah melalui proses evaluasi dan disetujui oleh badan regulasi seperti FDA untuk penggunaan medis.
Poin-poin penting:
- Telah melalui uji klinis untuk membuktikan keamanan dan efektivitas
- Memiliki indikasi spesifik yang disetujui untuk penggunaan
- Informasi tentang dosis, efek samping, dan interaksi tersedia
- Pemantauan berkelanjutan untuk keamanan pasca-pemasaran
Tabel:
Tahap Persetujuan | Karakteristik | Contoh untuk HIV |
---|---|---|
Fase I | Uji keamanan awal | Obat eksperimental baru |
Fase II | Uji efektivitas awal | Obat dengan mekanisme baru |
Fase III | Uji skala besar | Obat sebelum persetujuan |
Pasca-pemasaran | Pemantauan jangka panjang | Semua obat HIV yang disetujui |
ART (Antiretroviral therapy)
Deskripsi: ART adalah singkatan dari Antiretroviral Therapy, yaitu penggunaan kombinasi obat antiretroviral untuk mengobati infeksi HIV.
Poin-poin penting:
- Bertujuan untuk menekan replikasi virus HIV
- Biasanya terdiri dari kombinasi tiga atau lebih obat
- Dapat meningkatkan kualitas hidup dan harapan hidup pasien HIV
- Memerlukan kepatuhan tinggi untuk efektivitas optimal
Tabel:
Aspek ART | Keterangan |
---|---|
Tujuan utama | Menekan viral load hingga tidak terdeteksi |
Komposisi | Kombinasi dari berbagai kelas obat antiretroviral |
Durasi | Seumur hidup |
Monitoring | Pemeriksaan viral load dan CD4 secara berkala |
Arthralgia
Deskripsi: Arthralgia adalah rasa nyeri pada sendi tanpa adanya peradangan yang terlihat.
Poin-poin penting:
- Sering terjadi pada orang dengan HIV/AIDS
- Dapat disebabkan oleh infeksi HIV itu sendiri atau efek samping obat
- Bisa menjadi tanda infeksi oportunistik atau kondisi autoimun
- Penanganan meliputi analgesik dan kadang-kadang modifikasi ART
Tabel:
Penyebab Arthralgia pada HIV | Penanganan |
---|---|
HIV itu sendiri | Optimalisasi ART |
Efek samping obat | Perubahan regimen ART |
Infeksi oportunistik | Pengobatan infeksi spesifik |
Kondisi autoimun | Imunosupresan atau anti-inflamasi |
ARV (Antiretroviral)
Deskripsi: ARV adalah singkatan dari Antiretroviral, merujuk pada obat-obatan yang digunakan untuk mengobati infeksi HIV.
Poin-poin penting:
- Bekerja dengan menghambat berbagai tahap siklus hidup HIV
- Terdiri dari beberapa kelas obat dengan mekanisme kerja berbeda
- Digunakan dalam kombinasi untuk meningkatkan efektivitas
- Perkembangan ARV telah mengubah HIV dari penyakit fatal menjadi kondisi kronis yang dapat dikelola
Tabel:
Kelas ARV | Mekanisme Kerja | Contoh |
---|---|---|
NRTIs | Menghambat transkripsi balik | Tenofovir, Abacavir |
NNRTIs | Menghambat transkripsi balik | Efavirenz, Rilpivirine |
PIs | Menghambat protease HIV | Darunavir, Atazanavir |
INIs | Menghambat integrasi HIV | Dolutegravir, Raltegravir |
Aspergillosis
Deskripsi: Aspergillosis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh spesies Aspergillus, sering terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
Poin-poin penting:
- Dapat menyebabkan infeksi paru-paru yang serius pada pasien HIV/AIDS
- Gejala termasuk demam, batuk, dan sesak napas
- Diagnosis melibatkan pemeriksaan radiologi dan kultur jamur
- Pengobatan dengan antifungal seperti voriconazole atau amphotericin B
Tabel:
Jenis Aspergillosis | Karakteristik | Penanganan |
---|---|---|
Paru invasif | Infeksi paru-paru yang serius | Antifungal sistemik |
Aspergilloma | Bola jamur dalam rongga paru | Pembedahan atau antifungal |
Alergi bronkopulmoner | Reaksi alergi terhadap jamur | Kortikosteroid dan antifungal |
Assay
Deskripsi: Assay adalah prosedur analitis untuk mengukur keberadaan, jumlah, atau aktivitas fungsional suatu target spesifik.
Poin-poin penting:
- Penting dalam diagnosis dan pemantauan HIV/AIDS
- Termasuk tes untuk viral load, jumlah CD4, dan resistensi obat
- Dapat berbasis antibodi, antigen, atau asam nukleat
- Akurasi dan sensitivitas bervariasi tergantung jenis assay
Tabel:
Jenis Assay | Penggunaan dalam HIV | Contoh |
---|---|---|
ELISA | Skrining antibodi HIV | Tes HIV generasi keempat |
PCR | Pengukuran viral load | RT-PCR HIV RNA |
Flow cytometry | Penghitungan sel CD4 | CD4+ T-cell assay |
Genotypic assay | Deteksi resistensi obat | Sekuensing gen HIV |
Asymptomatic
Deskripsi: Asymptomatic mengacu pada kondisi di mana seseorang terinfeksi HIV tetapi tidak menunjukkan gejala klinis yang jelas.
Poin-poin penting:
- Dapat berlangsung bertahun-tahun setelah infeksi awal
- Individu masih dapat menularkan virus meskipun tanpa gejala
- Penting untuk tes rutin dan inisiasi ART dini
- Tidak berarti virus tidak aktif; kerusakan sistem kekebalan tetap berlangsung
Tabel:
Fase HIV | Karakteristik | Tindakan |
---|---|---|
Infeksi akut | Mungkin ada gejala flu-like | Tes HIV RNA |
Asymptomatic | Tanpa gejala klinis | Pemantauan CD4 dan viral load |
Simptomatik | Munculnya gejala terkait HIV | Inisiasi atau optimalisasi ART |
AIDS-defining cancers
Deskripsi: AIDS-defining cancers adalah jenis kanker yang ketika muncul pada seseorang dengan HIV, menandakan perkembangan ke tahap AIDS.
Poin-poin penting:
- Termasuk Sarkoma Kaposi, limfoma non-Hodgkin, dan kanker serviks invasif
- Terkait dengan imunosupresi berat
- Memerlukan penanganan khusus yang melibatkan onkologi dan HIV
- Insidensi menurun dengan penggunaan ART yang efektif
Tabel:
Jenis Kanker | Karakteristik | Penanganan |
---|---|---|
Sarkoma Kaposi | Lesi kulit/mukosa ungu | ART + kemoterapi |
Limfoma non-Hodgkin | Pertumbuhan abnormal sel B | Kemoterapi + ART |
Kanker serviks invasif | Terkait HPV | Pembedahan/radiasi + ART |
Alanine aminotransferase (ALT)
Deskripsi: ALT adalah enzim yang terutama ditemukan di hati dan digunakan sebagai penanda kerusakan hati.
Poin-poin penting:
- Peningkatan ALT dapat menunjukkan kerusakan hati
- Penting dalam pemantauan toksisitas obat antiretroviral
- Dapat meningkat karena infeksi oportunistik atau ko-infeksi hepatitis
- Pemeriksaan rutin ALT adalah bagian dari manajemen HIV jangka panjang
Tabel:
Tingkat ALT | Interpretasi | Tindakan |
---|---|---|
Normal | <50 U/L (bervariasi antar lab) | Pemantauan rutin |
Sedikit meningkat | 1-3x batas atas normal | Evaluasi penyebab |
Sangat meningkat | >3x batas atas normal | Pertimbangkan modifikasi ART |
Alkaline phosphatase
Deskripsi: Alkaline phosphatase adalah enzim yang ditemukan di berbagai jaringan, terutama hati dan tulang.
Poin-poin penting:
- Peningkatan dapat menunjukkan masalah hati atau tulang
- Penting dalam pemantauan efek samping ART pada hati dan tulang
- Dapat meningkat karena infeksi oportunistik yang mempengaruhi hati
- Pemeriksaan rutin adalah bagian dari panel fungsi hati pada pasien HIV
Tabel:
Tingkat Alkaline Phosphatase | Kemungkinan Penyebab | Tindakan |
---|---|---|
Normal | <120 U/L (bervariasi antar lab) | Pemantauan rutin |
Meningkat | Masalah hati atau tulang | Evaluasi lebih lanjut |
Sangat tinggi | Kolestasis atau metastasis tulang | Pemeriksaan pencitraan |
Alopecia
Deskripsi: Alopecia adalah kondisi medis yang ditandai dengan hilangnya rambut dari bagian tubuh di mana rambut biasanya tumbuh.
Poin-poin penting:
- Dapat terjadi sebagai efek samping dari beberapa obat antiretroviral
- Kadang-kadang terkait dengan infeksi HIV itu sendiri
- Bisa disebabkan oleh kondisi autoimun yang terkait HIV
- Penanganan tergantung pada penyebab dan dapat melibatkan perubahan ART
Tabel:
Jenis Alopecia | Karakteristik | Penanganan Umum |
---|---|---|
Androgenetik | Penipisan rambut pola genetik | Minoxidil, finasteride |
Areata | Bercak-bercak kebotakan | Kortikosteroid topikal |
Terkait obat | Kehilangan rambut difus | Perubahan regimen ART |
Universal | Kehilangan seluruh rambut tubuh | Perawatan suportif |
Alpha interferon (interferon alpha, IFN)
Deskripsi: Alpha interferon adalah protein alami yang diproduksi tubuh sebagai respons terhadap infeksi virus dan juga digunakan sebagai obat.
Poin-poin penting:
- Memiliki sifat antiviral dan imunomodulator
- Digunakan dalam pengobatan hepatitis B dan C pada pasien ko-infeksi HIV
- Dapat memiliki efek samping yang signifikan, termasuk gejala mirip flu
- Penggunaannya dalam HIV telah berkurang dengan adanya terapi antiretroviral yang lebih efektif
Tabel:
Jenis Interferon | Penggunaan | Efek Samping Umum |
---|---|---|
Interferon alfa-2a | Hepatitis C | Gejala mirip flu, depresi |
Interferon alfa-2b | Sarkoma Kaposi | Kelelahan, penurunan sel darah |
Pegylated interferon | Hepatitis B/C | Efek samping lebih ringan, dosis lebih jarang |
Alternative medicine
Deskripsi: Alternative medicine mengacu pada praktik pengobatan yang berada di luar lingkup kedokteran konvensional Barat.
Poin-poin penting:
- Mencakup berbagai praktik seperti herbal, akupunktur, dan meditasi
- Beberapa pasien HIV menggunakannya sebagai pelengkap terapi konvensional
- Penting untuk berkomunikasi dengan penyedia layanan kesehatan tentang penggunaan ini
- Beberapa praktik alternatif dapat berinteraksi dengan ART
Tabel:
Jenis Terapi Alternatif | Penggunaan Umum | Pertimbangan |
---|---|---|
Herbal | Meningkatkan imunitas | Risiko interaksi obat |
Akupunktur | Mengurangi efek samping ART | Umumnya aman jika steril |
Meditasi | Manajemen stres | Dapat membantu kepatuhan ART |
Suplemen nutrisi | Mendukung kesehatan umum | Perlu diskusi dengan dokter |
Alternative test site
Deskripsi: Alternative test site adalah lokasi di luar fasilitas kesehatan tradisional yang menyediakan layanan tes HIV.
Poin-poin penting:
- Bertujuan meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan tes HIV
- Sering menawarkan tes cepat dengan hasil dalam beberapa menit
- Biasanya menyediakan konseling pra dan pasca tes
- Dapat membantu mengurangi stigma terkait tes HIV
Tabel:
Jenis Lokasi | Karakteristik | Layanan Umum |
---|---|---|
Mobile unit | Bergerak ke berbagai lokasi | Tes cepat, konseling |
Apotek | Mudah diakses | Tes mandiri, rujukan |
Pusat komunitas | Berbasis masyarakat | Tes, dukungan sebaya |
Acara khusus | Terkait dengan event tertentu | Tes, edukasi kesehatan |
Adherence
Deskripsi: Adherence dalam konteks HIV mengacu pada kepatuhan pasien dalam mengikuti rejimen pengobatan yang diresepkan, terutama ART.
Poin-poin penting:
- Kritis untuk keberhasilan pengobatan HIV jangka panjang
- Memerlukan pengambilan obat secara konsisten dan tepat waktu
- Tantangan termasuk efek samping, kompleksitas rejimen, dan faktor psikososial
- Strategi peningkatan adherence meliputi edukasi, dukungan, dan teknologi pengingat
Tabel:
Tingkat Adherence | Dampak | Strategi Peningkatan |
---|---|---|
>95% | Optimal untuk supresi virus | Pengingat harian, pillbox |
80-95% | Risiko resistensi obat | Konseling adherence |
<80% | Kegagalan pengobatan | Penyederhanaan rejimen, dukungan intensif |
Acute HIV infection
Deskripsi: Acute HIV infection adalah fase awal infeksi HIV yang terjadi segera setelah seseorang terpapar virus.
Poin-poin penting:
- Biasanya terjadi 2-4 minggu setelah paparan virus
- Ditandai dengan replikasi virus yang cepat dan penurunan sel CD4
- Gejala mirip flu atau mononukleosis yang berlangsung 1-2 minggu
- Periode dengan risiko penularan tinggi karena viral load yang tinggi
Tabel:
Aspek | Karakteristik | Tindakan |
---|---|---|
Gejala | Demam, ruam, nyeri otot | Evaluasi medis segera |
Diagnosis | Tes RNA HIV atau antigen p24 | Inisiasi ART dini |
Durasi | Biasanya 2-4 minggu | Konseling pencegahan penularan |
Penanganan | ART segera | Pemantauan viral load dan CD4 |
Adaptive immunity
Deskripsi: Adaptive immunity adalah respons imun spesifik yang berkembang setelah paparan patogen atau vaksinasi.
Poin-poin penting:
- Melibatkan sel T dan sel B
- Menghasilkan memori imunologis untuk respons lebih cepat di masa depan
- Terganggu pada infeksi HIV karena deplesi sel CD4
- Penting dalam pengembangan vaksin HIV
Tabel:
Komponen | Fungsi | Dampak HIV |
---|---|---|
Sel T CD4+ | Koordinasi respons imun | Deplesi progresif |
Sel T CD8+ | Membunuh sel terinfeksi | Aktivasi kronis |
Sel B | Produksi antibodi | Disfungsi |
Sel memori | Respons cepat terhadap paparan ulang | Berkurang |
Adenopathy
Deskripsi: Adenopathy adalah pembesaran kelenjar getah bening, yang sering terjadi pada infeksi HIV.
Poin-poin penting:
- Dapat menjadi tanda infeksi HIV akut atau perkembangan penyakit
- Bisa generalisata (seluruh tubuh) atau lokalisata
- Penyebab termasuk HIV itu sendiri, infeksi oportunistik, atau keganasan
- Memerlukan evaluasi untuk menentukan penyebab dan penanganan yang tepat
Tabel:
Lokasi | Kemungkinan Penyebab | Tindakan |
---|---|---|
Servikal | EBV, CMV, Tuberkulosis | Biopsi jika persisten |
Aksila | HIV akut, Limfoma | Pemeriksaan fisik rutin |
Inguinal | Infeksi menular seksual | Skrining IMS |
Generalisata | HIV lanjut, Limfoma | Evaluasi menyeluruh |
Adjuvant therapy
Deskripsi: Adjuvant therapy adalah pengobatan tambahan yang diberikan untuk meningkatkan efektivitas terapi utama.
Poin-poin penting:
- Dalam konteks HIV, dapat merujuk pada terapi untuk infeksi oportunistik atau keganasan terkait AIDS
- Bertujuan untuk meningkatkan hasil pengobatan atau mengurangi efek samping
- Contoh termasuk profilaksis infeksi oportunistik bersama ART
- Pemilihan tergantung pada kondisi klinis dan profil pasien
Tabel:
Jenis Adjuvant | Penggunaan | Contoh |
---|---|---|
Profilaksis IO | Mencegah infeksi oportunistik | Cotrimoxazole untuk PCP |
Suportif | Mengurangi efek samping ART | Antiemetik |
Imunomodulator | Meningkatkan respons imun | Interleukin-2 |
Nutrisi | Mendukung pemulihan | Suplemen vitamin |
Adverse drug reaction
Deskripsi: Adverse drug reaction adalah efek yang tidak diinginkan atau berbahaya yang terjadi sebagai akibat dari penggunaan obat.
Poin-poin penting:
- Umum terjadi dalam pengobatan HIV karena kompleksitas regimen ART
- Dapat berkisar dari ringan hingga mengancam jiwa
- Mungkin memerlukan modifikasi dosis atau perubahan regimen
- Pemantauan dan pelaporan yang cermat penting untuk manajemen pasien
Tabel:
Tingkat Keparahan | Contoh | Tindakan |
---|---|---|
Ringan | Mual, sakit kepala | Manajemen simtomatik |
Sedang | Ruam kulit, diare | Evaluasi, pertimbangkan perubahan obat |
Berat | Hepatotoksisitas, neuropati | Hentikan obat, perawatan suportif |
Mengancam jiwa | Stevens-Johnson syndrome | Perawatan intensif, hentikan obat |
Aerosol
Deskripsi: Aerosol adalah partikel kecil yang tersuspensi di udara, yang dapat membawa mikroorganisme termasuk HIV dalam konteks tertentu.
Poin-poin penting:
- Penting dalam transmisi beberapa infeksi oportunistik (misalnya, tuberkulosis)
- HIV sendiri tidak ditransmisikan melalui aerosol dalam kondisi normal
- Relevan dalam prosedur medis yang menghasilkan aerosol
- Penting dalam tindakan pencegahan infeksi di fasilitas kesehatan
Tabel:
Jenis Aerosol | Risiko Terkait HIV | Tindakan Pencegahan |
---|---|---|
Droplet besar | Rendah untuk HIV | Masker bedah standar |
Droplet kecil | Rendah untuk HIV, tinggi untuk TB | Respirator N95 |
Aerosol medis | Tergantung prosedur | PPE sesuai prosedur |
Aerosol lingkungan | Minimal untuk HIV | Ventilasi yang baik |
Affected community
Deskripsi: Affected community mengacu pada kelompok individu yang terkena dampak langsung atau tidak langsung oleh HIV/AIDS.
Poin-poin penting:
- Termasuk orang yang hidup dengan HIV, keluarga mereka, dan populasi kunci
- Berperan penting dalam advokasi dan pengembangan kebijakan HIV
- Sering terlibat dalam penelitian dan pengembangan program HIV
- Penting untuk mengurangi stigma dan meningkatkan dukungan
Tabel:
Kelompok | Peran | Contoh Keterlibatan |
---|---|---|
ODHA | Advokasi, edukasi sebaya | Konseling sebaya, kampanye kesadaran |
Keluarga ODHA | Dukungan, perawatan | Grup dukungan keluarga |
Populasi kunci | Pencegahan, outreach | Program pertukaran jarum, edukasi |
Pekerja kesehatan | Perawatan, penelitian | Pengembangan protokol klinis |
Agonist
Deskripsi: Agonist adalah zat yang mengikat reseptor dalam tubuh dan mengaktifkan respons biologis.
Poin-poin penting:
- Dalam konteks HIV, relevan untuk pengobatan adiksi pada pasien HIV
- Contoh termasuk methadone untuk terapi substitusi opioid
- Dapat membantu dalam manajemen gejala atau efek samping ART
- Penggunaan harus dipantau karena potensi interaksi obat
Tabel:
Jenis Agonist | Penggunaan | Pertimbangan pada HIV |
---|---|---|
Opioid | Terapi substitusi | Interaksi dengan beberapa ART |
Beta-adrenergik | Asma, COPD | Pemantauan efek kardiovaskular |
Dopamin | Parkinson | Potensi interaksi dengan ART |
Serotonin | Depresi | Pemantauan interaksi dan efek samping |
AIDS Clinical Trials Group (ACTG)
Deskripsi: ACTG adalah jaringan penelitian terbesar untuk studi HIV/AIDS yang didanai oleh pemerintah AS.
Poin-poin penting:
- Melakukan uji klinis untuk pengobatan HIV dan infeksi terkait
- Berkontribusi pada pengembangan ART dan strategi pengobatan
- Melibatkan kolaborasi internasional dalam penelitian HIV
- Fokus pada optimalisasi terapi dan penanganan ko-infeksi
Tabel:
Area Penelitian | Fokus | Contoh Studi |
---|---|---|
Terapi antiretroviral | Efektivitas, keamanan | Perbandingan regimen ART |
Ko-infeksi | HIV/TB, HIV/Hepatitis | Pengobatan terpadu |
Komplikasi | Penyakit kardiovaskular, kanker | Strategi pencegahan |
Populasi khusus | Anak-anak, ibu hamil | ART pada kehamilan |
AIDS dementia complex (ADC)
Deskripsi: AIDS dementia complex adalah gangguan neurokognitif yang terkait dengan infeksi HIV lanjut.
Poin-poin penting:
- Ditandai dengan penurunan fungsi kognitif, motorik, dan perilaku
- Insidensi menurun signifikan dengan penggunaan ART yang efektif
- Diagnosis melibatkan tes neuropsikologis dan pencitraan otak
- Penanganan utama adalah optimalisasi ART dengan penetrasi SSP yang baik
Tabel:
Tahap | Gejala | Penanganan |
---|---|---|
Ringan | Penurunan konsentrasi, pelupa | Optimalisasi ART, evaluasi neuropsikologis |
Sedang | Kesulitan dalam tugas kompleks, perubahan perilaku | ART dengan penetrasi SSP baik, terapi okupasional |
Berat | Disfungsi motorik berat, mutisme | Perawatan suportif intensif, ART agresif |
Amniotic fluid
Deskripsi: Amniotic fluid adalah cairan yang mengelilingi janin dalam rahim selama kehamilan.
Poin-poin penting:
- Berperan dalam perlindungan janin dan perkembangan organ
- Dapat digunakan untuk tes diagnostik prenatal, termasuk deteksi HIV
- Risiko transmisi HIV melalui amniocentesis pada ibu HIV positif
- Manajemen kehamilan HIV positif melibatkan pertimbangan khusus terkait prosedur invasif
Tabel:
Aspek | Fungsi | Pertimbangan pada HIV |
---|---|---|
Diagnostik | Tes genetik, infeksi | Risiko transmisi HIV saat sampling |
Protektif | Bantalan mekanis untuk janin | Integritas membran penting untuk pencegahan transmisi |
Perkembangan | Mendukung pertumbuhan paru-paru | Tidak terpengaruh langsung oleh HIV |
Volume | Indikator kesehatan janin | Pemantauan rutin dalam kehamilan HIV |
Amniocentesis
Deskripsi: Amniocentesis adalah prosedur prenatal di mana sampel cairan ketuban diambil untuk analisis.
Poin-poin penting:
- Digunakan untuk diagnosis prenatal berbagai kondisi genetik
- Pada ibu HIV positif, ada risiko transmisi virus ke janin
- Keputusan untuk melakukan amniocentesis harus mempertimbangkan risiko dan manfaat
- Idealnya dilakukan setelah viral load tidak terdeteksi dengan ART
Tabel:
Aspek | Karakteristik | Pertimbangan pada HIV |
---|---|---|
Indikasi | Skrining genetik, tes infeksi | Harus sangat selektif pada HIV positif |
Risiko | Transmisi HIV, keguguran | Risiko transmisi minimal jika viral load rendah |
Timing | Biasanya 15-20 minggu kehamilan | Idealnya setelah periode ART yang adekuat |
Alternatif | NIPT, USG detail | Pertimbangkan metode non-invasif terlebih dahulu |
Amprenavir
Deskripsi: Amprenavir adalah obat antiretroviral dari kelas protease inhibitor yang digunakan dalam pengobatan HIV.
Poin-poin penting:
- Bekerja dengan menghambat protease HIV, mencegah pematangan virus
- Saat ini jarang digunakan, digantikan oleh fosamprenavir
- Memiliki profil interaksi obat yang signifikan
- Dapat menyebabkan efek samping seperti ruam kulit dan gangguan gastrointestinal
Tabel:
Aspek | Karakteristik | Pertimbangan Klinis |
---|---|---|
Dosis | 1200 mg dua kali sehari | Dosis dapat berbeda dengan ritonavir |
Metabolisme | CYP3A4 | Banyak interaksi obat |
Efek samping | Ruam, mual, diare | Pemantauan toleransi |
Resistensi | Mutasi protease | Perlu tes resistensi sebelum penggunaan |
Amplification
Deskripsi: Amplification dalam konteks HIV mengacu pada proses peningkatan jumlah salinan materi genetik virus untuk tujuan deteksi atau analisis.
Poin-poin penting:
- Kunci dalam tes diagnostik HIV, terutama PCR
- Memungkinkan deteksi viral load rendah
- Penting dalam pemantauan respons terapi dan deteksi resistensi obat
- Teknik seperti RT-PCR digunakan untuk amplifikasi RNA HIV
Tabel:
Metode | Penggunaan | Keunggulan |
---|---|---|
PCR | Deteksi HIV DNA | Sensitif untuk diagnosis dini |
RT-PCR | Kuantifikasi viral load | Akurat untuk pemantauan terapi |
NASBA | Amplifikasi berbasis RNA | Baik untuk deteksi RNA virus |
bDNA | Kuantifikasi viral load | Lebih sederhana, kurang sensitif |
Anabolic steroids
Deskripsi: Anabolic steroids adalah hormon sintetis yang mirip dengan testosteron, kadang digunakan dalam pengobatan HIV untuk mengatasi wasting syndrome.
Poin-poin penting:
- Dapat membantu meningkatkan massa otot dan berat badan
- Penggunaan harus di bawah pengawasan medis ketat
- Risiko efek samping termasuk masalah hati dan perubahan mood
- Interaksi potensial dengan obat antiretroviral
Tabel:
Aspek | Manfaat | Risiko |
---|---|---|
Massa otot | Peningkatan | Retensi cairan |
Kekuatan | Peningkatan | Jerawat, kebotakan |
Nafsu makan | Dapat meningkat | Perubahan profil lipid |
Mood | Potensi perbaikan | Agresivitas, depresi |
Anal dysplasia
Deskripsi: Anal dysplasia adalah pertumbuhan abnormal sel-sel di daerah anus, yang dapat berkembang menjadi kanker.
Poin-poin penting:
- Lebih umum pada individu HIV positif
- Sering terkait dengan infeksi Human Papillomavirus (HPV)
- Skrining rutin direkomendasikan, terutama untuk pria yang berhubungan seks dengan pria (MSM)
- Penanganan meliputi pemantauan, pengobatan topikal, atau prosedur ablasi
Tabel:
Tingkat Dysplasia | Karakteristik | Penanganan |
---|---|---|
LSIL | Perubahan ringan | Pemantauan, mungkin pengobatan topikal |
HSIL | Perubahan parah | Ablasi atau eksisi |
AIN 1 | Dysplasia ringan | Pemantauan ketat |
AIN 2/3 | Dysplasia sedang-berat | Pertimbangkan pengobatan aktif |
Anal intraepithelial neoplasia (AIN)
Deskripsi: Anal intraepithelial neoplasia (AIN) adalah kondisi pra-kanker di mana sel-sel abnormal ditemukan di permukaan anus.
Poin-poin penting:
- Terkait erat dengan infeksi HPV dan imunosupresi HIV
- Diklasifikasikan menjadi AIN 1 (ringan), AIN 2 (sedang), dan AIN 3 (berat)
- Skrining dengan anal Pap smear direkomendasikan untuk populasi berisiko tinggi
- Dapat berkembang menjadi kanker anal jika tidak ditangani
Tabel:
Tingkat AIN | Risiko Kanker | Penanganan |
---|---|---|
AIN 1 | Rendah | Pemantauan, mungkin regresi spontan |
AIN 2 | Sedang | Pertimbangkan pengobatan atau pemantauan ketat |
AIN 3 | Tinggi | Pengobatan aktif, biasanya ablasi atau eksisi |
HSIL | Tinggi | Intervensi segera direkomendasikan |
Anaphylaxis
Deskripsi: Anaphylaxis adalah reaksi alergi sistemik yang parah dan berpotensi mengancam jiwa.
Poin-poin penting:
- Dapat terjadi sebagai reaksi obat pada pasien HIV
- Gejala meliputi kesulitan bernapas, penurunan tekanan darah, dan ruam
- Memerlukan penanganan darurat dengan epinephrine
- Pasien HIV mungkin memiliki risiko lebih tinggi karena penggunaan berbagai obat
Tabel:
Gejala | Penanganan | Pencegahan |
---|---|---|
Kesulitan bernapas | Epinephrine, oksigen | Identifikasi alergi sebelumnya |
Urtikaria | Antihistamin | Tes alergi sebelum pengobatan baru |
Syok | Cairan IV, vasopressor | Desensitisasi jika diperlukan |
Edema laring | Intubasi jika perlu | Kartu peringatan medis |
Angiogenesis
Deskripsi: Angiogenesis adalah proses pembentukan pembuluh darah baru, yang penting dalam pertumbuhan tumor dan penyembuhan luka.
Poin-poin penting:
- Berperan dalam perkembangan Sarkoma Kaposi, kanker terkait AIDS
- Protein HIV Tat dapat merangsang angiogenesis
- Target potensial untuk terapi kanker pada pasien HIV
- Pemahaman angiogenesis penting dalam pengembangan obat baru
Tabel:
Aspek | Peran dalam HIV/AIDS | Implikasi Terapi |
---|---|---|
Sarkoma Kaposi | Mendorong pertumbuhan lesi | Anti-angiogenik sebagai pengobatan |
Inflamasi kronis | Meningkatkan angiogenesis | Potensi target anti-inflamasi |
Penyembuhan luka | Dapat terganggu pada HIV lanjut | Manajemen luka pada pasien HIV |
Terapi kanker | Target potensial | Kombinasi dengan ART |
Antagonist
Deskripsi: Antagonist adalah zat yang mengikat reseptor tetapi tidak mengaktifkannya, sering digunakan untuk memblokir efek zat lain.
Poin-poin penting:
- Digunakan dalam berbagai aspek pengobatan HIV dan manajemen gejala
- Contoh termasuk CCR5 antagonist untuk pengobatan HIV
- Penting dalam manajemen efek samping obat dan pengobatan adiksi
- Pemahaman interaksi antagonis penting untuk optimalisasi terapi
Tabel:
Jenis Antagonist | Penggunaan dalam HIV | Contoh |
---|---|---|
CCR5 antagonist | Antiretroviral | Maraviroc |
Opioid antagonist | Manajemen adiksi | Naloxone |
H2 antagonist | Manajemen gejala GI | Ranitidine |
Dopamine antagonist | Manajemen mual | Metoclopramide |
Antibody titer
Deskripsi: Antibody titer adalah ukuran konsentrasi antibodi spesifik dalam darah, yang digunakan untuk menilai respons imun terhadap infeksi atau vaksinasi.
Poin-poin penting:
- Penting dalam pemantauan respons imun terhadap HIV
- Digunakan untuk menilai efektivitas vaksinasi pada pasien HIV
- Dapat membantu dalam diagnosis infeksi oportunistik
- Titer yang rendah dapat menunjukkan imunosupresi lanjut
Tabel:
Aspek | Penggunaan | Interpretasi |
---|---|---|
HIV antibody | Diagnosis dan pemantauan | Positif menunjukkan infeksi |
Vaksin titer | Evaluasi respons vaksin | Titer rendah mungkin memerlukan booster |
Oportunistik | Diagnosis infeksi | Peningkatan titer menunjukkan infeksi aktif |
Autoantibodi | Deteksi penyakit autoimun | Dapat meningkat pada HIV lanjut |
Anticoagulant
Deskripsi: Anticoagulant adalah obat yang mengurangi kemampuan darah untuk membeku, digunakan untuk mencegah atau mengobati pembekuan darah.
Poin-poin penting:
- Pasien HIV memiliki risiko trombosis yang lebih tinggi
- Dapat berinteraksi dengan beberapa obat antiretroviral
- Pemantauan ketat diperlukan karena risiko perdarahan
- Pilihan antikoagulan dapat dipengaruhi oleh fungsi hati dan ginjal pasien HIV
Tabel:
Jenis Antikoagulan | Penggunaan | Pertimbangan pada HIV |
---|---|---|
Heparin | Pengobatan akut | Pemantauan APTT |
Warfarin | Pencegahan jangka panjang | Interaksi dengan PI dan NNRTI |
DOAC | Pencegahan dan pengobatan | Lebih sedikit interaksi, tapi mahal |
LMWH | Profilaksis dan pengobatan | Pilihan yang baik untuk banyak pasien HIV |
Antidepressant
Deskripsi: Antidepressant adalah obat yang digunakan untuk mengobati depresi dan gangguan mood lainnya, yang sering terjadi pada pasien HIV.
Poin-poin penting:
- Depresi adalah komorbiditas umum pada pasien HIV
- Pemilihan antidepresan harus mempertimbangkan interaksi obat dengan ART
- Dapat membantu meningkatkan kepatuhan terhadap ART
- Pemantauan efek samping dan respons terapi penting
Tabel:
Kelas Antidepresan | Contoh | Pertimbangan pada HIV |
---|---|---|
SSRI | Fluoxetine, Sertraline | Interaksi minimal dengan ART |
SNRI | Venlafaxine, Duloxetine | Pemantauan tekanan darah |
TCA | Amitriptyline | Hati-hati dengan efek antikolinergik |
MAOI | Phenelzine | Jarang digunakan karena interaksi berat |
Antidiuretic
Deskripsi: Antidiuretic adalah zat yang mengurangi produksi urin, penting dalam regulasi keseimbangan cairan tubuh.
Poin-poin penting:
- Hormon antidiuretik (ADH) dapat terganggu pada infeksi HIV lanjut
- Gangguan elektrolit umum pada pasien HIV karena diare atau sindrom pembuangan
- Penggunaan antidiuretik harus hati-hati pada pasien dengan gangguan ginjal
- Pemantauan keseimbangan cairan dan elektrolit penting
Tabel:
Aspek | Penggunaan | Pertimbangan pada HIV |
---|---|---|
ADH endogen | Regulasi cairan normal | Dapat terganggu pada HIV lanjut |
Desmopressin | Diabetes insipidus | Pemantauan natrium serum |
Manajemen cairan | Dehidrasi, overload | Penting dalam perawatan HIV |
Elektrolit | Koreksi ketidakseimbangan | Sering diperlukan pada diare kronis |
Antigen presenting cell (APC)
Deskripsi: Antigen presenting cell (APC) adalah sel imun yang memproses dan menampilkan antigen kepada sel T, penting dalam inisiasi respons imun.
Poin-poin penting:
- Termasuk sel dendritik, makrofag, dan sel B
- Berperan penting dalam respons imun terhadap HIV
- Dapat menjadi reservoir HIV dalam tubuh
- Target potensial untuk terapi imunomodulator
Tabel:
Jenis APC | Fungsi Utama | Peran dalam HIV |
---|---|---|
Sel dendritik | Inisiasi respons imun | Dapat mentransmisikan HIV ke sel T |
Makrofag | Fagositosis, presentasi antigen | Reservoir HIV jangka panjang |
Sel B | Produksi antibodi | Disfungsi pada HIV lanjut |
Sel Langerhans | Imunitas kulit dan mukosa | Berperan dalam transmisi HIV |
Antigenic drift
Deskripsi: Antigenic drift adalah perubahan kecil dan bertahap dalam struktur antigen virus yang terjadi dari waktu ke waktu.
Poin-poin penting:
- Terjadi pada HIV karena tingkat mutasi yang tinggi
- Berkontribusi pada evolusi resistensi obat
- Tantangan dalam pengembangan vaksin HIV
- Memerlukan pemantauan genotipe virus secara berkala
Tabel:
Aspek | Dampak | Implikasi Klinis |
---|---|---|
Mutasi | Perubahan epitop | Perubahan respons imun |
Resistensi obat | Penurunan efektivitas ART | Perlu perubahan regimen |
Vaksinasi | Tantangan dalam desain vaksin | Vaksin perlu mencakup berbagai strain |
Diagnostik | Perubahan dalam tes antibodi | Perlu update tes diagnostik |
Antigenic shift
Deskripsi: Antigenic shift adalah perubahan besar dan tiba-tiba dalam struktur antigen virus, biasanya hasil dari rekombinasi genetik.
Poin-poin penting:
- Jarang terjadi pada HIV dibandingkan dengan virus influenza
- Dapat terjadi melalui rekombinasi antara strain HIV berbeda
- Berpotensi menghasilkan strain virus baru yang lebih virulen
- Penting dalam surveilans epidemiologi HIV
Tabel:
Aspek | Karakteristik | Implikasi |
---|---|---|
Mekanisme | Rekombinasi genetik besar | Potensi strain baru yang berbeda |
Frekuensi | Jarang pada HIV | Lebih umum pada virus influenza |
Dampak | Perubahan signifikan pada antigen | Tantangan untuk kontrol penyakit |
Deteksi | Analisis filogenetik | Penting untuk surveilans global |
Anti-HIV antibody
Deskripsi: Anti-HIV antibody adalah antibodi yang diproduksi oleh sistem imun sebagai respons terhadap infeksi HIV.
Poin-poin penting:
- Digunakan dalam tes diagnostik untuk infeksi HIV
- Muncul beberapa minggu setelah infeksi awal (periode jendela)
- Tidak memberikan perlindungan penuh terhadap perkembangan penyakit
- Penting dalam penelitian vaksin HIV
Tabel:
Jenis Antibodi | Waktu Muncul | Penggunaan Diagnostik |
---|---|---|
IgM | Awal infeksi | Deteksi infeksi akut |
IgG | 3-12 minggu post-infeksi | Tes HIV standar |
Neutralizing | Bervariasi | Penelitian vaksin |
Non-neutralizing | Sepanjang infeksi | Pemantauan perkembangan penyakit |
Anti-inflammatory
Deskripsi: Anti-inflammatory adalah zat yang mengurangi peradangan dalam tubuh, penting dalam manajemen berbagai kondisi terkait HIV.
Poin-poin penting:
- Digunakan untuk mengatasi inflamasi kronis pada HIV
- Dapat membantu mengurangi efek samping ART
- Harus digunakan dengan hati-hati karena risiko imunosupresi
- Termasuk obat-obatan dan pendekatan non-farmakologis
Tabel:
Jenis Anti-inflamasi | Penggunaan | Pertimbangan pada HIV |
---|---|---|
NSAID | Nyeri, demam | Risiko interaksi dengan ART |
Kortikosteroid | Inflamasi berat | Risiko infeksi oportunistik |
Biologics | Penyakit autoimun | Pemantauan ketat diperlukan |
Diet anti-inflamasi | Pendekatan holistik | Aman, dapat mendukung kesehatan umum |
Antimicrobial
Deskripsi: Antimicrobial adalah zat yang membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, dan jamur.
Poin-poin penting:
- Penting dalam pencegahan dan pengobatan infeksi oportunistik
- Penggunaan harus mempertimbangkan interaksi dengan ART
- Risiko resistensi harus dipertimbangkan dalam penggunaan jangka panjang
- Pemilihan antimikroba dipengaruhi oleh status imun pasien
Tabel:
Jenis Antimikroba | Target | Contoh Penggunaan pada HIV |
---|---|---|
Antibiotik | Bakteri | Profilaksis PCP, pengobatan TB |
Antiviral | Virus | CMV, Herpes, Hepatitis |
Antifungal | Jamur | Kandidiasis, Cryptococcosis |
Antiparasit | Parasit | Toxoplasmosis, Cryptosporidiosis |
Antioxidant
Deskripsi: Antioxidant adalah zat yang dapat mencegah atau memperlambat kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas.
Poin-poin penting:
- Berperan dalam mengurangi stres oksidatif yang meningkat pada infeksi HIV
- Dapat membantu memperkuat sistem imun
- Sumber termasuk makanan dan suplemen
- Penelitian menunjukkan potensi manfaat dalam manajemen HIV
Tabel:
Jenis Antioksidan | Sumber | Potensi Manfaat pada HIV |
---|---|---|
Vitamin C | Buah-buahan, sayuran | Meningkatkan fungsi imun |
Vitamin E | Kacang-kacangan, minyak | Melindungi sel dari kerusakan |
Beta-karoten | Sayuran oranye dan hijau | Mendukung kesehatan mukosa |
Selenium | Kacang Brazil, ikan | Mungkin memperlambat progresi penyakit |
Antiparasitic
Deskripsi: Antiparasitic adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi parasit, yang sering terjadi pada pasien HIV dengan imunosupresi.
Poin-poin penting:
- Penting untuk pencegahan dan pengobatan infeksi oportunistik
- Penggunaan dapat bersifat profilaksis atau terapeutik
- Pemilihan obat tergantung pada jenis parasit dan tingkat imunosupresi
- Beberapa dapat berinteraksi dengan obat antiretroviral
Tabel:
Obat Antiparasit | Target | Penggunaan pada HIV |
---|---|---|
Trimethoprim-sulfamethoxazole | Toxoplasma, PCP | Profilaksis umum |
Metronidazole | Giardia, Entamoeba | Infeksi saluran cerna |
Ivermectin | Strongyloides | Infeksi cacing |
Atovaquone | Toxoplasma, PCP | Alternatif untuk TMP-SMX |
Antiretroviral drug resistance
Deskripsi: Antiretroviral drug resistance adalah kemampuan HIV untuk terus bereplikasi meskipun ada obat antiretroviral.
Poin-poin penting:
- Disebabkan oleh mutasi dalam genom HIV
- Dapat menyebabkan kegagalan pengobatan
- Memerlukan perubahan regimen ART
- Pencegahan melibatkan kepatuhan terhadap pengobatan dan pemantauan viral load
Tabel:
Kelas ART | Mekanisme Resistensi Umum | Implikasi |
---|---|---|
NRTI | Mutasi M184V, K65R | Resistensi terhadap lamivudine, emtricitabine |
NNRTI | Mutasi K103N, Y181C | Resistensi terhadap efavirenz, nevirapine |
PI | Mutasi ganda protease | Memerlukan PI yang diboost |
INSTI | Mutasi Q148H/K/R | Resistensi terhadap raltegravir, elvitegravir |
Antiseptic
Deskripsi: Antiseptic adalah zat yang diaplikasikan pada jaringan hidup untuk mengurangi kemungkinan infeksi, sepsis, atau pembusukan.
Poin-poin penting:
- Penting dalam pencegahan infeksi pada pasien HIV
- Digunakan dalam perawatan luka dan prosedur medis
- Beberapa antiseptik memiliki aktivitas anti-HIV
- Penggunaan rutin dapat membantu mengurangi risiko infeksi oportunistik
Tabel:
Jenis Antiseptik | Penggunaan | Efektivitas terhadap HIV |
---|---|---|
Chlorhexidine | Perawatan kulit, oral | Efektif mengurangi viral load permukaan |
Povidone-iodine | Desinfeksi pra-operasi | Inaktivasi HIV cepat |
Alkohol | Desinfeksi tangan | Efektif terhadap HIV bebas |
Hydrogen peroxide | Pembersihan luka | Efektivitas moderat terhadap HIV |
Antiviral resistance
Deskripsi: Antiviral resistance adalah kemampuan virus untuk bermutasi dan terus bereplikasi meskipun ada obat antivirus.
Poin-poin penting:
- Terjadi karena mutasi genetik virus selama replikasi
- Dapat menyebabkan kegagalan pengobatan
- Memerlukan perubahan strategi pengobatan
- Pencegahan melibatkan kombinasi obat dan kepatuhan pengobatan
Tabel:
Virus | Mekanisme Resistensi | Implikasi Klinis |
---|---|---|
HIV | Mutasi RT, protease, integrase | Perlu perubahan regimen ART |
Hepatitis B | Mutasi polimerase | Perlu kombinasi atau obat baru |
Herpes simplex | Mutasi timidin kinase | Resistensi terhadap acyclovir |
CMV | Mutasi UL97, UL54 | Perlu obat alternatif seperti foscarnet |
Anxiety disorder
Deskripsi: Anxiety disorder adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan perasaan cemas yang intens, berlebihan, dan persisten.
Poin-poin penting:
- Umum pada pasien HIV karena stres diagnosis dan stigma
- Dapat mempengaruhi kepatuhan terhadap ART
- Pengobatan melibatkan terapi psikologis dan/atau farmakologis
- Penting untuk skrining rutin pada pasien HIV
Tabel:
Jenis Anxiety | Gejala Utama | Penanganan pada HIV |
---|---|---|
GAD | Kekhawatiran berlebihan | CBT, SSRI |
Panic disorder | Serangan panik | Terapi eksposur, benzodiazepine |
Social anxiety | Ketakutan situasi sosial | Terapi kelompok, SSRI |
PTSD | Flashback, mimpi buruk | EMDR, trauma-focused therapy |
Apheresis
Deskripsi: Apheresis adalah prosedur medis di mana darah dipisahkan menjadi komponen-komponennya, beberapa komponen diambil, dan sisanya dikembalikan ke tubuh.
Poin-poin penting:
- Digunakan dalam pengumpulan sel stem untuk transplantasi
- Dapat digunakan untuk menghilangkan antibodi pada kondisi autoimun
- Penting dalam penelitian HIV untuk isolasi komponen darah
- Memerlukan pertimbangan khusus pada pasien HIV karena risiko infeksi
Tabel:
Jenis Apheresis | Penggunaan | Pertimbangan pada HIV |
---|---|---|
Plasmapheresis | Menghilangkan antibodi | Hati-hati terhadap penurunan imunitas |
Leukapheresis | Pengumpulan sel darah putih | Potensi untuk penelitian reservoir HIV |
Plateletpheresis | Pengumpulan trombosit | Pemantauan hitung trombosit |
Stem cell collection | Persiapan transplantasi | Protokol khusus untuk pasien HIV |
Apoptosis
Deskripsi: Apoptosis adalah proses kematian sel terprogram yang terjadi sebagai bagian normal dari perkembangan dan penuaan organisme.
Poin-poin penting:
- HIV dapat menginduksi apoptosis pada sel T CD4+
- Berperan dalam deplesi sel imun pada infeksi HIV
- Target potensial untuk terapi HIV baru
- Pemahaman apoptosis penting untuk pengembangan strategi perlindungan sel
Tabel:
Aspek Apoptosis | Peran dalam HIV | Implikasi Terapi |
---|---|---|
Induksi oleh HIV | Deplesi CD4 | Target untuk perlindungan sel |
Apoptosis berlebihan | Imunodefisiensi | Potensi terapi anti-apoptosis |
Resistensi apoptosis | Persistensi reservoir HIV | Target eradikasi virus |
Regulasi apoptosis | Homeostasis imun | Pemulihan fungsi imun |
Approved indication
Deskripsi: Approved indication adalah penggunaan obat yang telah disetujui oleh badan regulasi seperti FDA berdasarkan bukti keamanan dan efektivitas.
Poin-poin penting:
- Menentukan penggunaan resmi obat dalam pengobatan HIV
- Penting untuk keputusan peresepan dan cakupan asuransi
- Dapat berbeda dari penggunaan off-label yang umum dalam HIV
- Didasarkan pada hasil uji klinis yang ketat
Tabel:
Aspek | Karakteristik | Implikasi pada HIV |
---|---|---|
Proses persetujuan | Uji klinis, review FDA | Jaminan keamanan dan efektivitas |
Labeling | Informasi resmi penggunaan | Panduan dosis dan administrasi |
Cakupan asuransi | Biasanya dijamin untuk indikasi yang disetujui | Akses pasien ke pengobatan |
Off-label use | Penggunaan di luar indikasi resmi | Umum dalam manajemen HIV kompleks |
Arrhythmia
Deskripsi: Arrhythmia adalah gangguan irama jantung yang dapat menyebabkan detak jantung terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.
Poin-poin penting:
- Lebih umum pada pasien HIV karena efek virus dan efek samping ART
- Dapat disebabkan oleh kardiomiopati terkait HIV
- Beberapa obat ARV dapat memperpanjang interval QT
- Memerlukan pemantauan jantung rutin pada pasien HIV
Tabel:
Jenis Arrhythmia | Penyebab Terkait HIV | Manajemen |
---|---|---|
Takikardia | Infeksi, anemia | Pengobatan penyebab dasar |
Bradykardia | Efek obat, gangguan konduksi | Penyesuaian obat, pacemaker |
Atrial fibrillation | Kardiomiopati HIV | Antikoagulan, kontrol irama |
Ventricular arrhythmia | Kardiomiopati, iskemia | ICD, obat antiaritmia |
Arteritis
Deskripsi: Arteritis adalah peradangan pada dinding arteri yang dapat menyebabkan penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah.
Poin-poin penting:
- Dapat terjadi sebagai komplikasi HIV atau infeksi oportunistik
- Meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular pada pasien HIV
- Diagnosis melibatkan pencitraan vaskular dan penanda inflamasi
- Pengobatan melibatkan manajemen HIV dan terapi anti-inflamasi
Tabel:
Jenis Arteritis | Karakteristik | Penanganan pada HIV |
---|---|---|
Takayasu | Aorta dan cabang utama | Imunosupresan, optimalisasi ART |
Giant cell | Arteri temporal | Kortikosteroid, pemantauan komplikasi |
Polyarteritis nodosa | Arteri ukuran menengah | Cyclophosphamide, manajemen HBV jika ada |
HIV-associated | Berbagai ukuran arteri | Optimalisasi ART, anti-inflamasi |
Ascites
Deskripsi: Ascites adalah akumulasi cairan abnormal dalam rongga perut, yang dapat terjadi sebagai komplikasi penyakit hati atau kondisi lain pada pasien HIV.
Poin-poin penting:
- Dapat disebabkan oleh sirosis hati terkait ko-infeksi hepatitis
- Juga dapat terjadi karena tuberkulosis peritoneal atau keganasan
- Diagnosis melibatkan pemeriksaan fisik, USG, dan paracentesis
- Manajemen meliputi pembatasan garam, diuretik, dan pengobatan penyebab dasar
Tabel:
Penyebab | Karakteristik | Penanganan pada HIV |
---|---|---|
Sirosis | SAAG tinggi | Manajemen hepatitis, evaluasi transplantasi |
TB peritoneal | SAAG rendah, ADA tinggi | Terapi anti-TB, ART |
Keganasan | Sitologi positif | Kemoterapi, ART |
Kardiogenik | Tanda gagal jantung | Manajemen gagal jantung, optimalisasi ART |
Aspartate aminotransferase (AST)
Deskripsi: Aspartate aminotransferase (AST) adalah enzim yang ditemukan dalam berbagai jaringan tubuh, terutama hati, yang digunakan sebagai penanda kerusakan hati.
Poin-poin penting:
- Peningkatan AST dapat menunjukkan kerusakan hati pada pasien HIV
- Penting dalam pemantauan toksisitas obat antiretroviral
- Dapat meningkat karena ko-infeksi hepatitis atau steatosis hati
- Pemeriksaan rutin AST adalah bagian dari manajemen HIV jangka panjang
Tabel:
Tingkat AST | Interpretasi | Tindakan pada HIV |
---|---|---|
Normal | <40 U/L (bervariasi antar lab) | Pemantauan rutin |
Ringan-sedang | 1-5x batas atas normal | Evaluasi penyebab, pertimbangkan tes hepatitis |
Tinggi | >5x batas atas normal | Pertimbangkan penghentian obat hepatotoksik |
Sangat tinggi | >10x batas atas normal | Evaluasi urgensi, konsultasi hepatologi |
Asthenia
Deskripsi: Asthenia adalah kondisi kelemahan umum atau kekurangan energi, yang sering dialami oleh pasien HIV.
Poin-poin penting:
- Dapat disebabkan oleh HIV itu sendiri atau efek samping ART
- Sering terkait dengan anemia atau gangguan endokrin
- Dapat mempengaruhi kualitas hidup dan kepatuhan terhadap pengobatan
- Manajemen melibatkan identifikasi penyebab dan pengobatan yang sesuai
Tabel:
Penyebab | Karakteristik | Penanganan |
---|---|---|
HIV lanjut | Terkait dengan viral load tinggi | Optimalisasi ART |
Anemia | Pucat, sesak napas | Suplementasi besi, eritropoietin |
Depresi | Mood rendah, gangguan tidur | Antidepresan, psikoterapi |
Efek samping ART | Terkait dengan inisiasi atau perubahan ART | Penyesuaian regimen |
Atazanavir
Deskripsi: Atazanavir adalah obat antiretroviral dari kelas protease inhibitor yang digunakan dalam pengobatan HIV.
Poin-poin penting:
- Biasanya diberikan dengan ritonavir sebagai booster
- Dapat menyebabkan peningkatan bilirubin tidak langsung
- Memiliki profil lipid yang lebih baik dibandingkan PI lain
- Interaksi dengan obat penurun asam lambung
Tabel:
Aspek | Karakteristik | Pertimbangan Klinis |
---|---|---|
Dosis | 300 mg + 100 mg ritonavir sekali sehari | Dengan makanan untuk meningkatkan penyerapan |
Efek samping | Hiperbilirubinemia, ikterus | Biasanya jinak, tapi dapat mengganggu kosmetik |
Resistensi | Barrier genetik tinggi | Baik untuk pasien dengan adherensi suboptimal |
Interaksi | Dengan antasida, PPI | Perlu penyesuaian waktu pemberian |
Atovaquone
Deskripsi: Atovaquone adalah obat antiparasit yang digunakan untuk pencegahan dan pengobatan pneumonia Pneumocystis jirovecii (PCP) pada pasien HIV.
Poin-poin penting:
- Alternatif untuk pasien yang tidak toleran terhadap TMP-SMX
- Juga efektif terhadap toxoplasmosis
- Penyerapan ditingkatkan jika diminum dengan makanan berlemak
- Memiliki profil efek samping yang baik
Tabel:
Penggunaan | Dosis | Pertimbangan |
---|---|---|
Profilaksis PCP | 1500 mg sekali sehari | Untuk pasien CD4 <200 sel/mm³ |
Pengobatan PCP | 750 mg 2x sehari selama 21 hari | Kombinasi dengan primaquine untuk kasus berat |
Profilaksis toxoplasmosis | 1500 mg sekali sehari | Untuk pasien CD4 <100 sel/mm³ |
Pengobatan babesiosis | 750 mg 2x sehari | Kombinasi dengan azithromycin |
Atripla
Deskripsi: Atripla adalah kombinasi dosis tetap dari tiga obat antiretroviral: efavirenz, emtricitabine, dan tenofovir disoproxil fumarate.
Poin-poin penting:
- Digunakan sebagai regimen satu pil sehari untuk pengobatan HIV
- Efektif tetapi memiliki efek samping CNS dari efavirenz
- Tidak direkomendasikan untuk wanita hamil karena risiko teratogenik efavirenz
- Memerlukan pemantauan fungsi ginjal karena komponen tenofovir
Tabel:
Komponen | Dosis | Efek Samping Utama |
---|---|---|
Efavirenz | 600 mg | Gangguan tidur, mimpi aneh, depresi |
Emtricitabine | 200 mg | Umumnya ditoleransi dengan baik |
Tenofovir DF | 300 mg | Penurunan fungsi ginjal, osteoporosis |
Kombinasi | 1 tablet sekali sehari | Interaksi obat, kontraindikasi kehamilan |
Attenuated
Deskripsi: Attenuated mengacu pada virus atau mikroorganisme yang telah dilemahkan, sering digunakan dalam pengembangan vaksin.
Poin-poin penting:
- Penting dalam penelitian vaksin HIV
- Virus yang dilemahkan dapat merangsang respons imun tanpa menyebabkan penyakit
- Tantangan dalam HIV karena risiko reversi ke bentuk virulen
- Pendekatan ini telah berhasil untuk vaksin lain seperti polio dan campak
Tabel:
Aspek | Karakteristik | Aplikasi pada HIV |
---|---|---|
Mekanisme | Mutasi atau delesi gen | Penghapusan gen nef atau vpr |
Keamanan | Risiko reversi | Perhatian utama dalam pengembangan vaksin HIV |
Imunogenisitas | Respons imun kuat | Potensi untuk induksi imunitas seluler dan humoral |
Penggunaan klinis | Belum tersedia untuk HIV | Masih dalam tahap penelitian |
Autoimmune disorder
Deskripsi: Autoimmune disorder adalah kondisi di mana sistem imun menyerang jaringan tubuh sendiri, yang dapat terjadi atau diperparah pada pasien HIV.
Poin-poin penting:
- Lebih umum pada pasien HIV karena disregulasi imun
- Dapat muncul saat pemulihan imun setelah inisiasi ART
- Diagnosis dapat sulit karena tumpang tindih gejala dengan HIV
- Pengobatan melibatkan imunosupresan dengan pemantauan ketat
Tabel:
Gangguan | Karakteristik | Penanganan pada HIV |
---|---|---|
Lupus | Ruam kupu-kupu, artritis | Hydroxychloroquine, pemantauan interaksi |
Psoriasis | Plak kulit bersisik | Topikal, fototerapi, biologics dengan hati-hati |
Graves’ disease | Hipertiroidisme | Anti-tiroid, pemantauan interaksi dengan ART |
Inflammatory myopathy | Kelemahan otot | Kortikosteroid, optimalisasi ART |
Avascular necrosis
Deskripsi: Avascular necrosis adalah kematian jaringan tulang karena gangguan suplai darah, yang lebih sering terjadi pada pasien HIV.
Poin-poin penting:
- Sering mempengaruhi kepala femur (tulang paha)
- Faktor risiko termasuk penggunaan kortikosteroid dan dislipidemia
- Gejala awal termasuk nyeri sendi dan keterbatasan gerak
- Diagnosis melibatkan MRI dan penanganan dapat memerlukan pembedahan
Tabel:
Tahap | Karakteristik | Penanganan |
---|---|---|
Awal | Asimptomatik, perubahan MRI | Konservatif, mengurangi beban berat |
Sedang | Nyeri, perubahan radiografi | Dekompresi core, terapi stem cell |
Lanjut | Kolaps sendi | Penggantian sendi total |
Pencegahan | Manajemen faktor risiko | Optimalisasi lipid, menghindari steroid jika mungkin |
AIDS-related complex (ARC)
Deskripsi: AIDS-related complex (ARC) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi klinis pada orang dengan HIV yang belum memenuhi kriteria diagnosis AIDS penuh.
Poin-poin penting:
- Menunjukkan perkembangan penyakit HIV tetapi belum mencapai tahap AIDS
- Ditandai dengan gejala seperti demam berkepanjangan, penurunan berat badan, dan limfadenopati
- Istilah ini kurang digunakan sejak pengembangan ART yang efektif
- Fokus saat ini lebih pada manajemen HIV sebagai penyakit kronis
Tabel:
Aspek | Karakteristik | Penanganan |
---|---|---|
Gejala | Kelelahan, keringat malam, diare kronis | Manajemen simtomatik |
Laboratorium | Penurunan CD4, peningkatan viral load | Inisiasi atau optimalisasi ART |
Durasi | Bervariasi, dapat berlangsung bulan hingga tahun | Pemantauan rutin |
Prognosis | Dapat berkembang menjadi AIDS tanpa ART | Pencegahan infeksi oportunistik |
AIDS service organization (ASO)
Deskripsi: AIDS service organization (ASO) adalah organisasi yang menyediakan layanan dan dukungan untuk orang yang hidup dengan HIV/AIDS dan komunitas yang terkena dampak.
Poin-poin penting:
- Menawarkan berbagai layanan termasuk tes HIV, konseling, dan dukungan psikososial
- Berperan dalam advokasi dan edukasi tentang HIV/AIDS
- Sering kali berbasis komunitas dan bekerja sama dengan sistem kesehatan formal
- Penting dalam mengurangi stigma dan meningkatkan akses ke perawatan
Tabel:
Layanan | Deskripsi | Manfaat |
---|---|---|
Tes HIV | Tes cepat dan rujukan | Diagnosis dini, linkage to care |
Dukungan sebaya | Grup dukungan, mentoring | Dukungan emosional, berbagi pengalaman |
Bantuan praktis | Makanan, transportasi | Meningkatkan kepatuhan terhadap perawatan |
Edukasi | Seminar, materi informasi | Meningkatkan literasi kesehatan |
AIDS wasting syndrome
Deskripsi: AIDS wasting syndrome adalah kondisi yang ditandai dengan kehilangan berat badan dan massa otot yang signifikan pada orang dengan HIV lanjut.
Poin-poin penting:
- Ditandai dengan kehilangan >10% berat badan tanpa sebab yang jelas
- Sering disertai diare kronis, kelemahan, dan demam
- Insidensi menurun drastis dengan penggunaan ART yang efektif
- Penanganan melibatkan nutrisi, terapi hormon, dan pengobatan infeksi oportunistik
Tabel:
Aspek | Karakteristik | Intervensi |
---|---|---|
Nutrisi | Malnutrisi, kehilangan massa otot | Suplementasi nutrisi, konseling diet |
Metabolisme | Peningkatan katabolisme | Terapi hormon (testosteron, growth hormone) |
Infeksi | Infeksi oportunistik kronis | Pengobatan infeksi spesifik |
Psikososial | Depresi, isolasi sosial | Dukungan psikologis, terapi antidepresan |
Alanine transaminase (ALT)
Deskripsi: Alanine transaminase (ALT) adalah enzim yang terutama ditemukan di hati dan digunakan sebagai penanda kerusakan hati.
Poin-poin penting:
- Peningkatan ALT dapat menunjukkan kerusakan sel hati
- Penting dalam pemantauan toksisitas obat antiretroviral
- Dapat meningkat karena ko-infeksi hepatitis atau steatosis hati
- Pemeriksaan rutin ALT adalah bagian dari manajemen HIV jangka panjang
Tabel:
Tingkat ALT | Interpretasi | Tindakan pada HIV |
---|---|---|
Normal | <50 U/L (bervariasi antar lab) | Pemantauan rutin |
Ringan-sedang | 1-5x batas atas normal | Evaluasi penyebab, pertimbangkan tes hepatitis |
Tinggi | >5x batas atas normal | Pertimbangkan penghentian obat hepatotoksik |
Sangat tinggi | >10x batas atas normal | Evaluasi urgensi, konsultasi hepatologi |
Albumin
Deskripsi: Albumin adalah protein utama dalam plasma darah yang memiliki berbagai fungsi penting dalam tubuh.
Poin-poin penting:
- Berperan dalam mempertahankan tekanan onkotik dan transportasi obat
- Kadar rendah dapat menunjukkan malnutrisi atau penyakit hati lanjut
- Penting dalam pemantauan status nutrisi pasien HIV
- Dapat mempengaruhi farmakokinetik obat antiretroviral
Tabel:
Kadar Albumin | Interpretasi | Implikasi Klinis |
---|---|---|
Normal | 3.5-5.0 g/dL | Status nutrisi baik |
Rendah ringan | 3.0-3.5 g/dL | Pertimbangkan suplementasi nutrisi |
Rendah sedang | 2.5-3.0 g/dL | Evaluasi penyebab, risiko edema |
Rendah berat | <2.5 g/dL | Risiko tinggi komplikasi, intervensi agresif |
Allogeneic
Deskripsi: Allogeneic mengacu pada sel, jaringan, atau organ yang berasal dari individu lain dari spesies yang sama.
Poin-poin penting:
- Relevan dalam transplantasi sel punca untuk pengobatan HIV dan kanker terkait
- Berpotensi dalam penelitian penyembuhan HIV melalui transplantasi sel punca
- Memerlukan imunosupresi untuk mencegah penolakan
- Memiliki risiko graft-versus-host disease (GVHD)
Tabel:
Aspek | Karakteristik | Pertimbangan pada HIV |
---|---|---|
Sumber | Donor yang tidak identik genetik | Screening HIV dan infeksi lain |
Aplikasi | Transplantasi sumsum tulang, organ | Potensi eradikasi HIV (kasus Berlin) |
Risiko | GVHD, infeksi | Manajemen imunosupresi kompleks |
Pemantauan | Chimerisme, fungsi imun | Evaluasi viral load HIV pasca-transplantasi |
Alopecia
Deskripsi: Alopecia adalah kondisi medis yang ditandai dengan hilangnya rambut dari bagian tubuh di mana rambut biasanya tumbuh.
Poin-poin penting:
- Dapat terjadi sebagai efek samping dari beberapa obat antiretroviral
- Kadang-kadang terkait dengan infeksi HIV itu sendiri atau defisiensi nutrisi
- Bisa disebabkan oleh kondisi autoimun yang terkait HIV
- Penanganan tergantung pada penyebab dan dapat melibatkan perubahan ART atau terapi topikal
Tabel:
Jenis Alopecia | Karakteristik | Penanganan pada HIV |
---|---|---|
Androgenetik | Penipisan rambut pola genetik | Minoxidil, finasteride (hati-hati interaksi) |
Areata | Bercak-bercak kebotakan | Kortikosteroid topikal, imunomodulator |
Terkait obat | Kehilangan rambut difus | Pertimbangkan perubahan regimen ART |
Defisiensi nutrisi | Rambut tipis, mudah rontok | Suplementasi nutrisi, evaluasi diet |
Alpha-fetoprotein
Deskripsi: Alpha-fetoprotein (AFP) adalah protein yang diproduksi oleh hati janin dan sel kanker tertentu.
Poin-poin penting:
- Digunakan sebagai penanda tumor untuk beberapa jenis kanker
- Relevan dalam skrining hepatocellular carcinoma (HCC) pada pasien HIV dengan hepatitis kronis
- Kadar tinggi dapat menunjukkan keganasan hati atau testis
- Pemantauan rutin direkomendasikan pada pasien HIV dengan risiko HCC tinggi
Tabel:
Kadar AFP | Interpretasi | Tindak Lanjut |
---|---|---|
Normal | <10 ng/mL | Pemantauan rutin sesuai risiko |
Sedikit meningkat | 10-100 ng/mL | Evaluasi lebih lanjut, pertimbangkan pencitraan |
Sedang meningkat | 100-500 ng/mL | Pencitraan hati, pertimbangkan biopsi |
Sangat tinggi | >500 ng/mL | Evaluasi urgensi untuk keganasan |
Alveoli
Deskripsi: Alveoli adalah kantung udara mikroskopis di paru-paru tempat terjadinya pertukaran gas antara udara dan darah.
Poin-poin penting:
- Penting dalam pemahaman infeksi paru pada pasien HIV, seperti pneumonia Pneumocystis jirovecii (PCP)
- Kerusakan alveoli dapat terjadi dalam AIDS-related lung disease
- Fungsi alveoli dapat terganggu oleh infeksi oportunistik atau efek langsung HIV
- Pemeliharaan kesehatan paru penting dalam manajemen HIV jangka panjang
Tabel:
Aspek | Karakteristik | Implikasi pada HIV |
---|---|---|
Struktur | Kantung udara mikroskopis | Target infeksi oportunistik |
Fungsi | Pertukaran gas O2/CO2 | Dapat terganggu oleh infeksi atau inflamasi |
Patologi | Inflamasi, fibrosis | Penurunan kapasitas difusi pada PCP |
Diagnostik | Tes fungsi paru, pencitraan | Penting dalam evaluasi gejala respiratori |
Amino acid
Deskripsi: Amino acid adalah unit struktural dasar protein dan berperan penting dalam berbagai proses biologis.
Poin-poin penting:
- Penting dalam sintesis protein virus dan sel inang
- Beberapa antiretroviral bekerja dengan menghambat enzim yang memproses asam amino virus
- Defisiensi asam amino dapat mempengaruhi fungsi imun pada pasien HIV
- Suplementasi asam amino tertentu dapat membantu dalam manajemen nutrisi pasien HIV
Tabel:
Aspek | Fungsi | Relevansi pada HIV |
---|---|---|
Struktural | Pembentukan protein | Target potensial terapi antiretroviral |
Metabolisme | Sintesis neurotransmitter | Dapat mempengaruhi fungsi neurologis |
Imunologi | Produksi antibodi dan sitokin | Penting untuk fungsi imun optimal |
Nutrisi | Pemulihan jaringan | Suplementasi pada wasting syndrome |
B
B cells
Deskripsi: B cells adalah limfosit yang berperan penting dalam sistem imun adaptif, terutama dalam produksi antibodi.
Poin-poin penting:
- Menghasilkan antibodi untuk melawan patogen, termasuk HIV
- Fungsi B cells dapat terganggu pada infeksi HIV lanjut
- Penting dalam respons vaksin dan imunitas humoral
- Pemulihan fungsi B cells adalah bagian dari pemulihan imun setelah ART
Tabel:
Aspek | Fungsi Normal | Perubahan pada HIV |
---|---|---|
Produksi antibodi | Spesifik dan efektif | Dapat terganggu, hipergammaglobulinemia |
Memori imunologis | Respons cepat pada paparan ulang | Penurunan sel B memori |
Aktivasi | Terregulasi | Aktivasi kronis, kelelahan |
Jumlah | Stabil | Fluktuasi, penurunan pada HIV lanjut |
Bacterial vaginosis
Deskripsi: Bacterial vaginosis adalah ketidakseimbangan bakteri normal di vagina yang dapat meningkatkan risiko penularan dan akuisisi HIV.
Poin-poin penting:
- Lebih umum pada wanita HIV positif
- Dapat meningkatkan risiko penularan HIV ke pasangan
- Gejala termasuk keputihan abu-abu dan bau tidak sedap
- Pengobatan melibatkan antibiotik dan pemulihan flora normal vagina
Tabel:
Aspek | Karakteristik | Implikasi pada HIV |
---|---|---|
Diagnosis | Kriteria Amsel, skor Nugent | Skrining rutin direkomendasikan |
Pengobatan | Metronidazole, clindamycin | Pertimbangkan interaksi dengan ART |
Pencegahan | Probiotik, menghindari douching | Penting untuk kesehatan reproduksi |
Komplikasi | PID, komplikasi kehamilan | Dapat memperburuk prognosis HIV |
Baseline
Deskripsi: Baseline mengacu pada pengukuran atau penilaian awal yang dilakukan sebelum memulai intervensi atau pengobatan pada pasien HIV.
Poin-poin penting:
- Termasuk hitung CD4, viral load, dan tes resistensi sebelum memulai ART
- Penting untuk pemilihan regimen ART yang tepat
- Menjadi titik referensi untuk menilai efektivitas pengobatan
- Meliputi juga skrining infeksi oportunistik dan komorbiditas
Tabel:
Pemeriksaan | Tujuan | Frekuensi |
---|---|---|
CD4 count | Menilai status imun | Sebelum ART, lalu setiap 3-6 bulan |
Viral load | Mengukur replikasi virus | Sebelum ART, lalu setiap 3-6 bulan |
Resistensi genotip | Mendeteksi mutasi resistensi | Sebelum memulai atau mengubah ART |
Fungsi hati & ginjal | Menilai keamanan ART | Sebelum ART, lalu secara berkala |
Behavioral intervention
Deskripsi: Behavioral intervention adalah strategi yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu untuk mengurangi risiko penularan HIV atau meningkatkan kesehatan pada orang dengan HIV.
Poin-poin penting:
- Meliputi edukasi, konseling, dan intervensi berbasis kelompok
- Bertujuan mengurangi perilaku berisiko dan meningkatkan kepatuhan terhadap ART
- Penting dalam pencegahan HIV dan manajemen penyakit kronis
- Harus disesuaikan dengan konteks budaya dan kebutuhan individu
Tabel:
Jenis Intervensi | Target | Contoh |
---|---|---|
Pengurangan risiko | Perilaku seksual berisiko | Negosiasi penggunaan kondom |
Kepatuhan ART | Adherensi pengobatan | Pengingat minum obat, manajemen efek samping |
Dukungan sebaya | Isolasi sosial, stigma | Grup dukungan, mentoring |
Manajemen stres | Kesehatan mental | Teknik relaksasi, mindfulness |
Biopsy
Deskripsi: Biopsy adalah prosedur pengambilan sampel jaringan untuk pemeriksaan mikroskopis, sering digunakan dalam diagnosis komplikasi HIV.
Poin-poin penting:
- Penting untuk diagnosis keganasan terkait HIV
- Digunakan dalam evaluasi limfadenopati persisten
- Dapat membantu diagnosis infeksi oportunistik tertentu
- Prosedur harus mempertimbangkan risiko perdarahan pada pasien dengan trombositopenia
Tabel:
Jenis Biopsi | Indikasi | Pertimbangan pada HIV |
---|---|---|
Kulit | Lesi Kaposi, infeksi | Risiko penyembuhan luka |
Kelenjar getah bening | Limfoma, TB | Evaluasi penyebab limfadenopati |
Hati | Hepatitis kronis, massa | Risiko perdarahan, infeksi |
Paru-paru | Infiltrat tidak jelas | Diagnosis PCP, TB, keganasan |
Bisexual
Deskripsi: Bisexual mengacu pada orientasi seksual di mana seseorang tertarik secara romantis dan/atau seksual kepada lebih dari satu gender.
Poin-poin penting:
- Individu biseksual dapat memiliki risiko HIV yang berbeda tergantung perilaku
- Penting untuk skrining dan pencegahan yang disesuaikan
- Dapat menghadapi stigma ganda terkait orientasi seksual dan status HIV
- Memerlukan pendekatan sensitif dalam perawatan kesehatan
Tabel:
Aspek | Pertimbangan | Implikasi Klinis |
---|---|---|
Skrining HIV | Risiko dari partner pria dan wanita | Tes rutin, PrEP jika indikasi |
Pencegahan | Edukasi tentang safe sex | Kondom, dental dam |
Kesehatan mental | Stigma, diskriminasi | Dukungan psikososial |
Pengungkapan status | Kompleksitas dalam hubungan | Konseling pengungkapan |
Blood-brain barrier
Deskripsi: Blood-brain barrier adalah struktur selektif permeabel yang memisahkan sirkulasi darah dari cairan ekstraseluler otak, penting dalam konteks infeksi HIV di sistem saraf pusat.
Poin-poin penting:
- Membatasi penetrasi HIV dan obat ke otak
- Dapat terganggu oleh infeksi HIV, meningkatkan risiko komplikasi neurologis
- Mempengaruhi efektivitas ART di sistem saraf pusat
- Penting dalam pengembangan obat untuk gangguan neurologis terkait HIV
Tabel:
Aspek | Fungsi Normal | Implikasi pada HIV |
---|---|---|
Permeabilitas | Sangat selektif | Dapat meningkat, memungkinkan masuknya virus |
Penetrasi obat | Terbatas untuk banyak obat | Pertimbangan dalam pemilihan ART |
Inflamasi | Terkontrol | Dapat meningkat, menyebabkan kerusakan neurologis |
Biomarker | Integritas BBB | Potensial untuk monitoring komplikasi CNS |
Bone marrow
Deskripsi: Bone marrow adalah jaringan spons di dalam tulang yang memproduksi sel-sel darah, termasuk sel-sel sistem imun.
Poin-poin penting:
- Target infeksi HIV langsung dan tidak langsung
- Dapat mengalami supresi menyebabkan sitopenia
- Penting dalam produksi sel T CD4+ baru
- Biopsi sumsum tulang dapat diperlukan untuk diagnosis komplikasi hematologi
Tabel:
Aspek | Fungsi Normal | Perubahan pada HIV |
---|---|---|
Hematopoiesis | Produksi sel darah normal | Dapat terganggu, menyebabkan anemia, leukopenia |
Limfopoiesis | Produksi limfosit | Penurunan produksi sel T CD4+ |
Mikrolingkungan | Mendukung pertumbuhan sel | Dapat terpengaruh oleh inflamasi kronis |
Reservoir HIV | Tidak ada | Potensial reservoir virus |
Booster
Deskripsi: Booster dalam konteks HIV mengacu pada obat yang digunakan untuk meningkatkan efektivitas obat antiretroviral lain, atau dosis tambahan vaksin untuk meningkatkan respons imun.
Poin-poin penting:
- Ritonavir dan cobicistat sering digunakan sebagai booster farmakokinetik
- Meningkatkan kadar obat dan durasi efek antiretroviral tertentu
- Dapat meningkatkan efek samping dan interaksi obat
- Booster vaksin penting untuk mempertahankan imunitas pada pasien HIV
Tabel:
Jenis Booster | Penggunaan | Pertimbangan |
---|---|---|
Ritonavir | Booster PI | Interaksi obat signifikan |
Cobicistat | Booster PI, elvitegravir | Lebih sedikit interaksi dibanding ritonavir |
Vaksin booster | Meningkatkan respons imun | Mungkin diperlukan lebih sering pada HIV |
Dosis booster ART | Mengatasi resistensi | Harus berdasarkan tes resistensi |
Breakthrough infection
Deskripsi: Breakthrough infection adalah infeksi HIV yang terjadi meskipun seseorang sedang menggunakan metode pencegahan seperti PrEP atau setelah vaksinasi.
Poin-poin penting:
- Dapat terjadi karena ketidakpatuhan, resistensi obat, atau kegagalan vaksin
- Penting untuk pemantauan rutin pada individu yang menggunakan PrEP
- Memerlukan evaluasi cepat dan inisiasi ART segera
- Memberikan informasi penting untuk pengembangan strategi pencegahan
Tabel:
Aspek | Karakteristik | Tindakan |
---|---|---|
Diagnosis | Tes HIV positif meskipun menggunakan PrEP | Konfirmasi dengan tes viral load |
Evaluasi | Pengecekan kepatuhan, tes resistensi | Penyesuaian regimen ART |
Pencegahan | Edukasi tentang kepatuhan, kombinasi metode | Peningkatan monitoring |
Penelitian | Analisis kasus untuk perbaikan strategi | Penyesuaian protokol pencegahan |
Budding
Deskripsi: Budding adalah proses di mana virus HIV melepaskan diri dari sel inang yang terinfeksi, membentuk partikel virus baru.
Poin-poin penting:
- Tahap kritis dalam siklus hidup HIV
- Melibatkan protein virus seperti Gag dan Env
- Target potensial untuk pengembangan obat antiviral
- Pemahaman proses ini penting untuk strategi pencegahan dan pengobatan
Tabel:
Tahap | Proses | Implikasi Terapi |
---|---|---|
Perakitan | Protein virus berkumpul di membran sel | Target untuk inhibitor perakitan |
Pembentukan kapsid | Pembentukan struktur virus | Potensi intervensi struktural |
Pelepasan | Virus melepaskan diri dari sel | Target untuk inhibitor budding |
Pematangan | Pemrosesan protein setelah pelepasan | Sasaran protease inhibitor |
Buffer
Deskripsi: Buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH relatif konstan ketika asam atau basa ditambahkan, penting dalam formulasi obat dan penelitian HIV.
Poin-poin penting:
- Digunakan dalam formulasi obat antiretroviral
- Penting dalam pemeliharaan sampel biologis untuk penelitian HIV
- Mempengaruhi stabilitas dan aktivitas enzim dalam uji laboratorium HIV
- Berperan dalam mempertahankan pH fisiologis dalam terapi HIV
Tabel:
Penggunaan | Fungsi | Contoh dalam HIV |
---|---|---|
Formulasi obat | Stabilitas obat | Buffer dalam tablet ART |
Penyimpanan sampel | Menjaga integritas spesimen | Buffer untuk penyimpanan plasma HIV |
Uji diagnostik | Optimalisasi reaksi enzim | Buffer dalam tes PCR HIV |
Kultur sel | Mempertahankan viabilitas sel | Media buffer untuk kultur virus HIV |
Burkitt’s lymphoma
Deskripsi: Burkitt’s lymphoma adalah jenis kanker limfoma agresif yang sering terkait dengan infeksi HIV, terutama pada tahap AIDS.
Poin-poin penting:
- Termasuk dalam keganasan terkait AIDS
- Sering melibatkan sistem saraf pusat
- Diagnosis memerlukan biopsi dan pemeriksaan patologi
- Pengobatan melibatkan kemoterapi intensif dan ART
Tabel:
Aspek | Karakteristik | Penanganan pada HIV |
---|---|---|
Presentasi klinis | Massa yang cepat tumbuh | Evaluasi cepat dan staging |
Diagnosis | Biopsi, imunohistokimia | Pertimbangkan keterlibatan CNS |
Staging | CT scan, MRI, lumbal pungsi | Penting untuk perencanaan terapi |
Pengobatan | Kemoterapi dosis tinggi | Koordinasi dengan ART |
B lymphocyte
Deskripsi: B lymphocyte atau sel B adalah jenis sel darah putih yang berperan dalam sistem imun adaptif, terutama dalam produksi antibodi.
Poin-poin penting:
- Menghasilkan antibodi spesifik terhadap HIV
- Fungsinya dapat terganggu pada infeksi HIV lanjut
- Penting dalam respons vaksin dan imunitas humoral
- Target penelitian untuk terapi berbasis antibodi terhadap HIV
Tabel:
Fungsi | Peran Normal | Perubahan pada HIV |
---|---|---|
Produksi antibodi | Respons imun humoral | Disfungsi, hipergammaglobulinemia |
Memori imunologis | Respons cepat pada paparan ulang | Penurunan sel B memori |
Presentasi antigen | Aktivasi sel T | Dapat terganggu |
Regulasi imun | Produksi sitokin | Disregulasi sitokin |
Bacteremia
Deskripsi: Bacteremia adalah kehadiran bakteri dalam aliran darah, yang dapat lebih sering terjadi dan lebih serius pada pasien HIV dengan imunosupresi.
Poin-poin penting:
- Risiko meningkat pada hitung CD4 rendah
- Dapat menyebabkan sepsis yang mengancam jiwa
- Sumber umum termasuk infeksi paru, saluran kemih, dan kulit
- Memerlukan pengobatan antibiotik segera dan agresif
Tabel:
Aspek | Karakteristik | Penanganan pada HIV |
---|---|---|
Gejala | Demam, menggigil, hipotensi | Evaluasi cepat, kultur darah |
Diagnosis | Kultur darah, biomarker inflamasi | Pertimbangkan patogen oportunistik |
Pengobatan | Antibiotik spektrum luas | Penyesuaian berdasarkan sensitivitas |
Pencegahan | Profilaksis pada CD4 rendah | Optimalisasi ART |
Barrier method
Deskripsi: Barrier method adalah teknik pencegahan penularan HIV dan IMS yang menggunakan penghalang fisik untuk mencegah pertukaran cairan tubuh.
Poin-poin penting:
- Termasuk kondom pria, kondom wanita, dan dental dam
- Efektif dalam mencegah penularan HIV jika digunakan dengan benar dan konsisten
- Juga melindungi dari infeksi menular seksual lainnya
- Penting dalam strategi pencegahan kombinasi HIV
Tabel:
Metode | Efektivitas | Keuntungan |
---|---|---|
Kondom pria | 98% jika digunakan dengan benar | Mudah didapat, murah |
Kondom wanita | 95% jika digunakan dengan benar | Kontrol oleh wanita |
Dental dam | Efektif untuk seks oral | Perlindungan untuk cunnilingus, anilingus |
Sarung tangan latex | Perlindungan tambahan | Untuk aktivitas seksual manual |
Barebacking
Deskripsi: Barebacking mengacu pada praktik seks anal tanpa kondom secara sengaja, yang memiliki risiko tinggi penularan HIV.
Poin-poin penting:
- Meningkatkan risiko penularan HIV dan IMS lainnya secara signifikan
- Dapat terkait dengan pengambilan risiko seksual
- Memerlukan pendekatan pengurangan dampak buruk dalam konseling
- Penting untuk diskusi tentang PrEP dan U=U (Undetectable = Untransmittable)
Tabel:
Aspek | Risiko | Strategi Pengurangan Risiko |
---|---|---|
Penularan HIV | Sangat tinggi | PrEP, TasP (Treatment as Prevention) |
IMS lain | Tinggi | Skrining rutin, pengobatan cepat |
Kesehatan mental | Potensi rasa bersalah, kecemasan | Konseling, dukungan psikososial |
Pengungkapan status | Kompleks | Edukasi tentang hukum dan etika |
Basement membrane
Deskripsi: Basement membrane adalah lapisan tipis jaringan ikat yang memisahkan epitel dari jaringan di bawahnya, penting dalam konteks transmisi HIV melalui mukosa.
Poin-poin penting:
- Berperan sebagai penghalang terhadap invasi patogen
- Dapat menjadi target kerusakan pada infeksi HIV kronis
- Penting dalam integritas mukosa genital dan rektal
- Pemahaman strukturnya penting untuk pengembangan mikrobisida
Tabel:
Komponen | Fungsi | Relevansi pada HIV |
---|---|---|
Kolagen IV | Struktur utama | Target potensial untuk pencegahan transmisi |
Laminin | Adhesi sel | Peran dalam migrasi sel terinfeksi |
Proteoglikan | Filtrasi | Dapat mempengaruhi penetrasi virus |
Nidogen | Stabilitas struktur | Integritas penghalang mukosa |
Batch testing
Deskripsi: Batch testing adalah metode pengujian di mana beberapa sampel digabungkan dan diuji bersama, sering digunakan dalam skrining HIV pada populasi dengan prevalensi rendah.
Poin-poin penting:
- Meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya skrining
- Efektif untuk surveilans pada populasi besar
- Memerlukan konfirmasi individual jika batch positif
- Sensitifitas dapat berkurang, terutama untuk infeksi akut
Tabel:
Aspek | Keuntungan | Keterbatasan |
---|---|---|
Efisiensi | Pengujian lebih cepat | Potensi hasil false negative |
Biaya | Lebih ekonomis | Biaya tambahan untuk konfirmasi |
Aplikasi | Ideal untuk prevalensi rendah | Kurang cocok untuk diagnosis individu |
Sensitivitas | Baik untuk infeksi kronis | Mungkin melewatkan infeksi akut |
B-domain
Deskripsi: B-domain adalah bagian dari protein Faktor VIII pembekuan darah yang tidak esensial untuk aktivitas koagulasi tetapi penting dalam produksi dan stabilitas protein.
Poin-poin penting:
- Relevan dalam pengobatan hemofilia pada pasien HIV
- Penghapusan B-domain digunakan dalam produksi Faktor VIII rekombinan
- Penting dalam penelitian terapi gen untuk hemofilia
- Pemahaman strukturnya membantu dalam pengembangan terapi yang lebih efektif
Tabel:
Aspek | Karakteristik | Implikasi Klinis |
---|---|---|
Struktur | Domain besar, tidak esensial | Dapat dihapus untuk efisiensi produksi |
Fungsi | Stabilitas protein, sekresi | Mempengaruhi farmakokinetik |
Produk terapeutik | Faktor VIII tanpa B-domain | Lebih mudah diproduksi, lebih stabil |
Terapi gen | Target modifikasi genetik | Potensi pengobatan jangka panjang hemofilia |
Bedaquiline
Deskripsi: Bedaquiline adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati tuberkulosis multi-drug resistant (MDR-TB), yang sering menjadi komplikasi pada pasien HIV.
Poin-poin penting:
- Mekanisme kerja unik: menghambat ATP synthase mikobakteri
- Digunakan dalam kombinasi dengan obat anti-TB lainnya
- Memerlukan pemantauan EKG karena risiko perpanjangan interval QT
- Interaksi potensial dengan beberapa obat antiretroviral
Tabel:
Aspek | Karakteristik | Pertimbangan pada HIV |
---|---|---|
Indikasi | MDR-TB | Sering pada pasien HIV dengan TB resisten |
Dosis | 400 mg sekali sehari selama 2 minggu, lalu 200 mg 3x seminggu | Penyesuaian dosis dengan efavirenz |
Efek samping | Perpanjangan QT, hepatotoksisitas | Pemantauan jantung dan hati lebih ketat |
Interaksi | Dengan inhibitor/inducer CYP3A4 | Perhatikan interaksi dengan PI dan NNRTI |
Behavioral surveillance
Deskripsi: Behavioral surveillance adalah sistem pemantauan berkelanjutan terhadap perilaku berisiko terkait HIV dalam populasi tertentu.
Poin-poin penting:
- Membantu dalam perencanaan dan evaluasi program pencegahan HIV
- Melacak tren perilaku berisiko dari waktu ke waktu
- Sering dilakukan bersama dengan surveilans biologis (tes HIV)
- Penting untuk identifikasi populasi kunci dan intervensi yang ditargetkan
Tabel:
Komponen | Tujuan | Metode |
---|---|---|
Pengumpulan data | Memahami pola perilaku | Survei, wawancara, observasi |
Analisis tren | Mengidentifikasi perubahan perilaku | Analisis longitudinal |
Populasi kunci | Fokus pada kelompok berisiko tinggi | Sampling purposif |
Integrasi data | Menghubungkan perilaku dengan epidemiologi | Triangulasi dengan data biologis |
Beneficence
Deskripsi: Beneficence adalah prinsip etika yang menekankan kewajiban untuk bertindak demi kebaikan orang lain, sangat relevan dalam perawatan dan penelitian HIV.
Poin-poin penting:
- Mendasari keputusan untuk memulai ART segera setelah diagnosis
- Penting dalam desain uji klinis HIV
- Menyeimbangkan manfaat dengan risiko dalam intervensi medis
- Memandu kebijakan kesehatan masyarakat terkait HIV
Tabel:
Aspek | Aplikasi | Tantangan |
---|---|---|
Perawatan klinis | Memilih regimen ART terbaik | Mengelola efek samping |
Penelitian | Memastikan manfaat bagi partisipan | Meminimalkan risiko |
Kebijakan publik | Program PrEP, TasP | Alokasi sumber daya terbatas |
Etika pengungkapan | Memberitahu pasangan tentang risiko | Menjaga kerahasiaan pasien |
Beta-chemokines
Deskripsi: Beta-chemokines adalah kelompok kecil protein yang berperan dalam respons imun dan memiliki aktivitas penghambatan HIV.
Poin-poin penting:
- Termasuk RANTES, MIP-1α, dan MIP-1β
- Mengikat reseptor CCR5, ko-reseptor utama untuk HIV
- Berpotensi sebagai target terapi anti-HIV
- Tingkat tinggi dikaitkan dengan resistensi alami terhadap infeksi HIV
Tabel:
Chemokine | Fungsi | Relevansi pada HIV |
---|---|---|
RANTES | Perekrutan leukosit | Menghambat masuknya HIV-1 R5-tropic |
MIP-1α | Aktivasi granulosit | Kompetisi dengan HIV untuk CCR5 |
MIP-1β | Kemotaksis sel T | Potensi sebagai agen terapeutik |
CCL3L1 | Varian MIP-1α | Kopi gen tinggi dikaitkan dengan resistensi HIV |
Bioavailability
Deskripsi: Bioavailability adalah proporsi obat yang mencapai sirkulasi sistemik dan tersedia untuk beraksi, penting dalam farmakokinetik obat antiretroviral.
Poin-poin penting:
- Mempengaruhi efektivitas obat antiretroviral
- Dapat dipengaruhi oleh makanan, interaksi obat, dan kondisi pasien
- Penting dalam pengembangan formulasi obat HIV baru
- Mempengaruhi frekuensi dosis dan kepatuhan pasien
Tabel:
Faktor | Pengaruh | Implikasi Klinis |
---|---|---|
Absorpsi | Makanan, pH lambung | Instruksi minum obat (dengan/tanpa makanan) |
Metabolisme first-pass | Enzim hati | Pemilihan rute administrasi |
Formulasi | Pelepasan terkontrol | Pengembangan obat long-acting |
Interaksi obat | Induksi/inhibisi enzim | Penyesuaian dosis, pemantauan interaksi |
Biohazard
Deskripsi: Biohazard adalah bahaya biologis yang berasal dari organisme hidup atau produknya, termasuk virus HIV, yang dapat menimbulkan risiko kesehatan.
Poin-poin penting:
- HIV diklasifikasikan sebagai patogen Kelompok 2
- Memerlukan prosedur keamanan khusus dalam penanganan sampel
- Penting dalam keselamatan kerja petugas kesehatan
- Melibatkan protokol dekontaminasi dan pembuangan limbah khusus
Tabel:
Aspek | Tindakan | Contoh dalam Konteks HIV |
---|---|---|
Penanganan sampel | Penggunaan APD | Sarung tangan, masker saat menangani darah |
Pembuangan | Kontainer khusus | Pembuangan jarum suntik bekas |
Dekontaminasi | Disinfektan yang sesuai | Bleach untuk tumpahan darah |
Pelatihan | Edukasi staf | Protokol keamanan laboratorium HIV |
Biological response modifier
Deskripsi: Biological response modifier adalah zat yang memodifikasi respons imun tubuh, relevan dalam pengobatan HIV dan kondisi terkait.
Poin-poin penting:
- Termasuk sitokin, interferon, dan antibodi monoklonal
- Digunakan dalam pengobatan infeksi oportunistik dan keganasan terkait HIV
- Berpotensi dalam imunoterapi HIV
- Dapat memiliki efek samping yang signifikan
Tabel:
Jenis | Contoh | Penggunaan dalam HIV |
---|---|---|
Interferon | Interferon-α | Pengobatan KS, hepatitis C |
Interleukin | IL-2 | Penelitian untuk pemulihan imun |
Antibodi monoklonal | Rituximab | Pengobatan limfoma terkait HIV |
Imunomodulator | Imiquimod | Pengobatan lesi HPV |
Biomarker
Deskripsi: Biomarker adalah indikator biologis yang dapat diukur dan dievaluasi sebagai tanda proses biologis normal, patogenik, atau respons terhadap intervensi.
Poin-poin penting:
- Termasuk hitung CD4 dan viral load sebagai biomarker utama HIV
- Membantu dalam diagnosis, prognosis, dan pemantauan pengobatan
- Penting dalam penelitian dan pengembangan obat HIV
- Dapat menunjukkan aktivasi imun dan inflamasi kronis
Tabel:
Biomarker | Penggunaan | Interpretasi |
---|---|---|
CD4 count | Status imun | <200 sel/mm³ indikasi AIDS |
Viral load | Replikasi virus | <50 copies/mL = supresi viral |
IL-6 | Inflamasi sistemik | Tinggi = risiko komorbiditas |
D-dimer | Aktivasi koagulasi | Tinggi = risiko trombosis |
Biopsy
Deskripsi: Biopsy adalah prosedur pengambilan sampel jaringan untuk pemeriksaan mikroskopis, sering digunakan dalam diagnosis komplikasi HIV.
Poin-poin penting:
- Penting untuk diagnosis keganasan terkait HIV
- Digunakan dalam evaluasi limfadenopati persisten
- Dapat membantu diagnosis infeksi oportunistik tertentu
- Prosedur harus mempertimbangkan risiko perdarahan pada pasien dengan trombositopenia
Tabel:
Jenis Biopsi | Indikasi | Pertimbangan pada HIV |
---|---|---|
Kulit | Lesi Kaposi, infeksi | Risiko penyembuhan luka |
Kelenjar getah bening | Limfoma, TB | Evaluasi penyebab limfadenopati |
Hati | Hepatitis kronis, massa | Risiko perdarahan, infeksi |
Paru-paru | Infiltrat tidak jelas | Diagnosis PCP, TB, keganasan |
Biosafety level
Deskripsi: Biosafety level adalah tingkat tindakan pencegahan dan protokol keamanan yang diperlukan untuk bekerja dengan agen biologis berbahaya, termasuk HIV.
Poin-poin penting:
- HIV biasanya ditangani pada Biosafety Level 2 (BSL-2)
- Melibatkan penggunaan APD dan kabinet keamanan biologis
- Penting untuk keselamatan pekerja laboratorium dan pencegahan kontaminasi
- Tingkat yang lebih tinggi mungkin diperlukan untuk penelitian tertentu atau kultur virus
Tabel:
Level | Karakteristik | Contoh Patogen | Tindakan Keamanan |
---|---|---|---|
BSL-1 | Risiko minimal | E. coli non-patogenik | Praktek mikrobiologi dasar |
BSL-2 | Risiko moderat | HIV, Hepatitis B | APD, kabinet biosafety |
BSL-3 | Risiko tinggi | TB, SARS-CoV | Akses terbatas, tekanan negatif |
BSL-4 | Risiko ekstrem | Ebola, Marburg | Suit tekanan positif, fasilitas terpisah |
Bedaquiline
Deskripsi: Bedaquiline adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati tuberkulosis multi-drug resistant (MDR-TB), yang sering menjadi komplikasi pada pasien HIV.
Poin-poin penting:
- Mekanisme kerja unik: menghambat ATP synthase mikobakteri
- Digunakan dalam kombinasi dengan obat anti-TB lainnya
- Memerlukan pemantauan EKG karena risiko perpanjangan interval QT
- Interaksi potensial dengan beberapa obat antiretroviral
Tabel:
Aspek | Karakteristik | Pertimbangan pada HIV |
---|---|---|
Indikasi | MDR-TB | Sering pada pasien HIV dengan TB resisten |
Dosis | 400 mg sekali sehari selama 2 minggu, lalu 200 mg 3x seminggu | Penyesuaian dosis dengan efavirenz |
Efek samping | Perpanjangan QT, hepatotoksisitas | Pemantauan jantung dan hati lebih ketat |
Interaksi | Dengan inhibitor/inducer CYP3A4 | Perhatikan interaksi dengan PI dan NNRTI |
Behavioral surveillance
Deskripsi: Behavioral surveillance adalah sistem pemantauan berkelanjutan terhadap perilaku berisiko terkait HIV dalam populasi tertentu.
Poin-poin penting:
- Membantu dalam perencanaan dan evaluasi program pencegahan HIV
- Melacak tren perilaku berisiko dari waktu ke waktu
- Sering dilakukan bersama dengan surveilans biologis (tes HIV)
- Penting untuk identifikasi populasi kunci dan intervensi yang ditargetkan
Tabel:
Komponen | Tujuan | Metode |
---|---|---|
Pengumpulan data | Memahami pola perilaku | Survei, wawancara, observasi |
Analisis tren | Mengidentifikasi perubahan perilaku | Analisis longitudinal |
Populasi kunci | Fokus pada kelompok berisiko tinggi | Sampling purposif |
Integrasi data | Menghubungkan perilaku dengan epidemiologi | Triangulasi dengan data biologis |
Beneficence
Deskripsi: Beneficence adalah prinsip etika yang menekankan kewajiban untuk bertindak demi kebaikan orang lain, sangat relevan dalam perawatan dan penelitian HIV.
Poin-poin penting:
- Mendasari keputusan untuk memulai ART segera setelah diagnosis
- Penting dalam desain uji klinis HIV
- Menyeimbangkan manfaat dengan risiko dalam intervensi medis
- Memandu kebijakan kesehatan masyarakat terkait HIV
Tabel:
Aspek | Aplikasi | Tantangan |
---|---|---|
Perawatan klinis | Memilih regimen ART terbaik | Mengelola efek samping |
Penelitian | Memastikan manfaat bagi partisipan | Meminimalkan risiko |
Kebijakan publik | Program PrEP, TasP | Alokasi sumber daya terbatas |
Etika pengungkapan | Memberitahu pasangan tentang risiko | Menjaga kerahasiaan pasien |
Beta-chemokines
Deskripsi: Beta-chemokines adalah kelompok kecil protein yang berperan dalam respons imun dan memiliki aktivitas penghambatan HIV.
Poin-poin penting:
- Termasuk RANTES, MIP-1α, dan MIP-1β
- Mengikat reseptor CCR5, ko-reseptor utama untuk HIV
- Berpotensi sebagai target terapi anti-HIV
- Tingkat tinggi dikaitkan dengan resistensi alami terhadap infeksi HIV
Tabel:
Chemokine | Fungsi | Relevansi pada HIV |
---|---|---|
RANTES | Perekrutan leukosit | Menghambat masuknya HIV-1 R5-tropic |
MIP-1α | Aktivasi granulosit | Kompetisi dengan HIV untuk CCR5 |
MIP-1β | Kemotaksis sel T | Potensi sebagai agen terapeutik |
CCL3L1 | Varian MIP-1α | Kopi gen tinggi dikaitkan dengan resistensi HIV |
Bioavailability
Deskripsi: Bioavailability adalah proporsi obat yang mencapai sirkulasi sistemik dan tersedia untuk beraksi, penting dalam farmakokinetik obat antiretroviral.
Poin-poin penting:
- Mempengaruhi efektivitas obat antiretroviral
- Dapat dipengaruhi oleh makanan, interaksi obat, dan kondisi pasien
- Penting dalam pengembangan formulasi obat HIV baru
- Mempengaruhi frekuensi dosis dan kepatuhan pasien
Tabel:
Faktor | Pengaruh | Implikasi Klinis |
---|---|---|
Absorpsi | Makanan, pH lambung | Instruksi minum obat (dengan/tanpa makanan) |
Metabolisme first-pass | Enzim hati | Pemilihan rute administrasi |
Formulasi | Pelepasan terkontrol | Pengembangan obat long-acting |
Interaksi obat | Induksi/inhibisi enzim | Penyesuaian dosis, pemantauan interaksi |
Biohazard
Deskripsi: Biohazard adalah bahaya biologis yang berasal dari organisme hidup atau produknya, termasuk virus HIV, yang dapat menimbulkan risiko kesehatan.
Poin-poin penting:
- HIV diklasifikasikan sebagai patogen Kelompok 2
- Memerlukan prosedur keamanan khusus dalam penanganan sampel
- Penting dalam keselamatan kerja petugas kesehatan
- Melibatkan protokol dekontaminasi dan pembuangan limbah khusus
Tabel:
Aspek | Tindakan | Contoh dalam Konteks HIV |
---|---|---|
Penanganan sampel | Penggunaan APD | Sarung tangan, masker saat menangani darah |
Pembuangan | Kontainer khusus | Pembuangan jarum suntik bekas |
Dekontaminasi | Disinfektan yang sesuai | Bleach untuk tumpahan darah |
Pelatihan | Edukasi staf | Protokol keamanan laboratorium HIV |
Biological response modifier
Deskripsi: Biological response modifier adalah zat yang memodifikasi respons imun tubuh, relevan dalam pengobatan HIV dan kondisi terkait.
Poin-poin penting:
- Termasuk sitokin, interferon, dan antibodi monoklonal
- Digunakan dalam pengobatan infeksi oportunistik dan keganasan terkait HIV
- Berpotensi dalam imunoterapi HIV
- Dapat memiliki efek samping yang signifikan
Tabel:
Jenis | Contoh | Penggunaan dalam HIV |
---|---|---|
Interferon | Interferon-α | Pengobatan KS, hepatitis C |
Interleukin | IL-2 | Penelitian untuk pemulihan imun |
Antibodi monoklonal | Rituximab | Pengobatan limfoma terkait HIV |
Imunomodulator | Imiquimod | Pengobatan lesi HPV |
Biomarker
Deskripsi: Biomarker adalah indikator biologis yang dapat diukur dan dievaluasi sebagai tanda proses biologis normal, patogenik, atau respons terhadap intervensi.
Poin-poin penting:
- Termasuk hitung CD4 dan viral load sebagai biomarker utama HIV
- Membantu dalam diagnosis, prognosis, dan pemantauan pengobatan
- Penting dalam penelitian dan pengembangan obat HIV
- Dapat menunjukkan aktivasi imun dan inflamasi kronis
Tabel:
Biomarker | Penggunaan | Interpretasi |
---|---|---|
CD4 count | Status imun | <200 sel/mm³ indikasi AIDS |
Viral load | Replikasi virus | <50 copies/mL = supresi viral |
IL-6 | Inflamasi sistemik | Tinggi = risiko komorbiditas |
D-dimer | Aktivasi koagulasi | Tinggi = risiko trombosis |
Biopsy
Deskripsi: Biopsy adalah prosedur pengambilan sampel jaringan untuk pemeriksaan mikroskopis, sering digunakan dalam diagnosis komplikasi HIV.
Poin-poin penting:
- Penting untuk diagnosis keganasan terkait HIV
- Digunakan dalam evaluasi limfadenopati persisten
- Dapat membantu diagnosis infeksi oportunistik tertentu
- Prosedur harus mempertimbangkan risiko perdarahan pada pasien dengan trombositopenia
Tabel:
Jenis Biopsi | Indikasi | Pertimbangan pada HIV |
---|---|---|
Kulit | Lesi Kaposi, infeksi | Risiko penyembuhan luka |
Kelenjar getah bening | Limfoma, TB | Evaluasi penyebab limfadenopati |
Hati | Hepatitis kronis, massa | Risiko perdarahan, infeksi |
Paru-paru | Infiltrat tidak jelas | Diagnosis PCP, TB, keganasan |
Biosafety level
Deskripsi: Biosafety level adalah tingkat tindakan pencegahan dan protokol keamanan yang diperlukan untuk bekerja dengan agen biologis berbahaya, termasuk HIV.
Poin-poin penting:
- HIV biasanya ditangani pada Biosafety Level 2 (BSL-2)
- Melibatkan penggunaan APD dan kabinet keamanan biologis
- Penting untuk keselamatan pekerja laboratorium dan pencegahan kontaminasi
- Tingkat yang lebih tinggi mungkin diperlukan untuk penelitian tertentu atau kultur virus
Tabel:
Level | Karakteristik | Contoh Patogen | Tindakan Keamanan |
---|---|---|---|
BSL-1 | Risiko minimal | E. coli non-patogenik | Praktek mikrobiologi dasar |
BSL-2 | Risiko moderat | HIV, Hepatitis B | APD, kabinet biosafety |
BSL-3 | Risiko tinggi | TB, SARS-CoV | Akses terbatas, tekanan negatif |
BSL-4 | Risiko ekstrem | Ebola, Marburg | Suit tekanan positif, fasilitas terpisah |
Blinded study
Deskripsi: Blinded study adalah jenis penelitian di mana partisipan dan/atau peneliti tidak mengetahui siapa yang menerima intervensi atau plasebo, penting dalam uji klinis HIV.
Poin-poin penting:
- Mengurangi bias dalam penelitian
- Dapat berupa single-blind (partisipan tidak tahu) atau double-blind (partisipan dan peneliti tidak tahu)
- Penting dalam evaluasi efektivitas obat antiretroviral baru
- Membantu memastikan validitas hasil penelitian
Tabel:
Jenis | Karakteristik | Keuntungan |
---|---|---|
Single-blind | Partisipan tidak tahu | Mengurangi bias partisipan |
Double-blind | Partisipan dan peneliti tidak tahu | Mengurangi bias peneliti dan partisipan |
Triple-blind | Termasuk analis data | Objektivitas maksimal dalam analisis |
Unblinding | Pengungkapan dalam keadaan darurat | Keamanan partisipan |
Blood culture
Deskripsi: Blood culture adalah tes laboratorium untuk mendeteksi keberadaan mikroorganisme dalam darah, penting dalam diagnosis infeksi sistemik pada pasien HIV.
Poin-poin penting:
- Krusial untuk diagnosis bakteremia dan sepsis
- Sering dilakukan sebelum memulai terapi antibiotik empiris
- Dapat mengidentifikasi patogen oportunistik pada pasien HIV
- Memerlukan teknik aseptik yang ketat saat pengambilan sampel
Tabel:
Aspek | Karakteristik | Pertimbangan pada HIV |
---|---|---|
Pengambilan sampel | Minimal 2 set, sebelum antibiotik | Risiko kontaminasi lebih tinggi |
Inkubasi | 5-7 hari, lebih lama untuk fungi | Pertimbangkan patogen atipik |
Interpretasi | Positif vs kontaminasi | Evaluasi dalam konteks klinis |
Sensitivitas antibiotik | Penting untuk terapi terarah | Resistensi lebih umum pada HIV |
Blood-borne pathogen
Deskripsi: Blood-borne pathogen adalah mikroorganisme patogen yang ada dalam darah manusia dan dapat menyebabkan penyakit, termasuk HIV.
Poin-poin penting:
- Termasuk HIV, Hepatitis B, dan Hepatitis C
- Ditransmisikan melalui kontak dengan darah terinfeksi
- Memerlukan tindakan pencegahan universal dalam setting kesehatan
- Penting dalam keselamatan kerja petugas kesehatan
Tabel:
Patogen | Risiko Transmisi | Pencegahan |
---|---|---|
HIV | Rendah per paparan | PEP, PrEP untuk risiko tinggi |
Hepatitis B | Tinggi, tapi dapat dicegah vaksin | Vaksinasi, HBIG pasca paparan |
Hepatitis C | Menengah | Tidak ada vaksin, skrining darah |
Umum | Bervariasi | APD, praktik kerja aman |
Boosting
Deskripsi: Boosting dalam konteks HIV mengacu pada penggunaan obat untuk meningkatkan level atau efektivitas obat antiretroviral lain.
Poin-poin penting:
- Umumnya menggunakan ritonavir atau cobicistat
- Meningkatkan kadar obat dalam darah
- Memungkinkan dosis yang lebih rendah atau frekuensi pemberian yang lebih jarang
- Dapat meningkatkan efek samping dan interaksi obat
Tabel:
Booster | Obat yang Di-boost | Mekanisme | Pertimbangan |
---|---|---|---|
Ritonavir | Protease inhibitors | Inhibisi CYP3A4 | Interaksi obat luas |
Cobicistat | Elvitegravir, PIs | Inhibisi CYP3A4 | Lebih sedikit interaksi |
Dosis rendah ritonavir | Darunavir, atazanavir | Peningkatan level obat | Pemantauan efek samping |
Farmakokinetik boosting | Berbagai ARV | Optimalisasi dosis | Penyesuaian dosis mungkin diperlukan |
Broadly neutralizing antibodies
Deskripsi: Broadly neutralizing antibodies (bNAbs) adalah antibodi yang dapat menetralisir berbagai strain HIV, potensial untuk pengobatan dan pencegahan.
Poin-poin penting:
- Dapat menetralisir berbagai subtipe HIV
- Berpotensi untuk terapi dan pencegahan HIV
- Target penelitian untuk pengembangan vaksin HIV
- Dapat digunakan dalam kombinasi untuk efektivitas yang lebih baik
Tabel:
Jenis bNAb | Target | Potensi Penggunaan |
---|---|---|
VRC01 | CD4 binding site | Pencegahan, terapi |
3BNC117 | CD4 binding site | Kontrol virus tanpa ART |
10-1074 | V3 glycan | Kombinasi dengan 3BNC117 |
PGDM1400 | V2 apex | Pencegahan transmisi |
Bronchoscopy
Deskripsi: Bronchoscopy adalah prosedur medis untuk melihat langsung saluran napas dan mengambil sampel, sering digunakan dalam diagnosis infeksi paru pada pasien HIV.
Poin-poin penting:
- Penting untuk diagnosis pneumonia Pneumocystis (PCP)
- Dapat mengidentifikasi infeksi oportunistik lain dan keganasan paru
- Memungkinkan pengambilan sampel untuk kultur dan pemeriksaan patologi
- Memerlukan pertimbangan risiko dan manfaat pada pasien imunosupresi
Tabel:
Aspek | Penggunaan | Pertimbangan pada HIV |
---|---|---|
Diagnostik | BAL untuk PCP | Sensitivitas tinggi untuk PCP |
Terapeutik | Pengangkatan benda asing | Risiko perdarahan pada trombositopenia |
Biopsi | Evaluasi lesi paru | Risiko infeksi pasca-prosedur |
Pemantauan | Respons terapi | Pertimbangkan diagnosis alternatif |
Buffy coat
Deskripsi: Buffy coat adalah lapisan sel darah putih dan trombosit yang terlihat setelah sentrifugasi darah, penting dalam penelitian dan diagnostik HIV.
Poin-poin penting:
- Sumber sel-sel yang terinfeksi HIV
- Digunakan dalam isolasi sel mononuklear darah perifer (PBMCs)
- Penting untuk penelitian reservoir HIV
- Dapat digunakan untuk deteksi virus pada viral load rendah
Tabel:
Penggunaan | Metode | Aplikasi dalam HIV |
---|---|---|
Isolasi PBMC | Sentrifugasi gradien densitas | Kultur virus, uji resistensi |
Deteksi virus | PCR pada buffy coat | Deteksi HIV pada viral load rendah |
Penelitian reservoir | Kuantifikasi DNA HIV | Evaluasi ukuran reservoir |
Pemisahan sel | Flow cytometry | Analisis subpopulasi limfosit |
Bulk testing
Deskripsi: Bulk testing adalah metode pengujian di mana beberapa sampel digabungkan dan diuji bersama, sering digunakan dalam skrining HIV pada populasi dengan prevalensi rendah.
Poin-poin penting:
- Meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya skrining
- Efektif untuk surveilans pada populasi besar
- Memerlukan konfirmasi individual jika batch positif
- Sensitifitas dapat berkurang, terutama untuk infeksi akut
Tabel:
Aspek | Keuntungan | Keterbatasan |
---|---|---|
Efisiensi | Pengujian lebih cepat | Potensi hasil false negative |
Biaya | Lebih ekonomis | Biaya tambahan untuk konfirmasi |
Aplikasi | Ideal untuk prevalensi rendah | Kurang cocok untuk diagnosis individu |
Sensitivitas | Baik untuk infeksi kronis | Mungkin melewatkan infeksi akut |
Blip
Deskripsi: Blip adalah peningkatan viral load HIV yang terdeteksi secara sementara dan terisolasi pada pasien yang sebelumnya mencapai supresi viral.
Poin-poin penting:
- Biasanya didefinisikan sebagai viral load 50-1000 copies/mL
- Umumnya tidak memerlukan perubahan terapi
- Dapat disebabkan oleh variasi laboratorium atau aktivasi imun sementara
- Perlu dibedakan dari kegagalan virologi
Tabel:
Aspek | Karakteristik | Tindakan |
---|---|---|
Definisi | Viral load terdeteksi setelah supresi | Ulangi tes dalam 2-4 minggu |
Frekuensi | Dapat terjadi pada 20-40% pasien per tahun | Pantau tren jangka panjang |
Penyebab | Infeksi interkuren, vaksinasi | Evaluasi kepatuhan, interaksi obat |
Manajemen | Biasanya tidak memerlukan perubahan ART | Pertimbangkan tes resistensi jika persisten |
Body fluid precautions
Deskripsi: Body fluid precautions adalah tindakan pencegahan yang diambil untuk menghindari kontak dengan cairan tubuh yang berpotensi infeksius, termasuk darah, dalam konteks HIV.
Poin-poin penting:
- Bagian dari Universal Precautions dalam perawatan kesehatan
- Melibatkan penggunaan alat pelindung diri (APD)
- Penting untuk pencegahan penularan HIV di lingkungan medis
- Mencakup protokol untuk penanganan dan pembuangan cairan tubuh
Tabel:
Tindakan | Tujuan | Implementasi |
---|---|---|
Sarung tangan | Mencegah kontak langsung | Digunakan saat menangani cairan tubuh |
Masker dan kacamata | Melindungi mukosa | Saat ada risiko percikan |
Gown | Melindungi kulit dan pakaian | Prosedur dengan risiko kontaminasi tinggi |
Pembuangan yang aman | Mencegah paparan sekunder | Kontainer khusus untuk benda tajam |
Bone marrow suppression
Deskripsi: Bone marrow suppression adalah penurunan kemampuan sumsum tulang untuk memproduksi sel darah, yang dapat terjadi sebagai komplikasi HIV atau efek samping pengobatan.
Poin-poin penting:
- Dapat menyebabkan anemia, neutropenia, dan trombositopenia
- Bisa disebabkan oleh HIV langsung atau obat-obatan
- Meningkatkan risiko infeksi dan perdarahan
- Memerlukan pemantauan hematologi rutin pada pasien HIV
Tabel:
Manifestasi | Penyebab | Manajemen |
---|---|---|
Anemia | Zidovudine, HIV | Transfusi, eritropoietin |
Neutropenia | Cotrimoxazole, HIV | G-CSF, antibiotik profilaksis |
Trombositopenia | HIV, ITP | Transfusi trombosit, kortikosteroid |
Pansitopenia | Infeksi lanjut, obat | Penghentian obat penyebab, terapi suportif |
Boosting
Deskripsi: Boosting dalam konteks HIV mengacu pada penggunaan obat (biasanya ritonavir atau cobicistat) untuk meningkatkan kadar dan efektivitas obat antiretroviral lain.
Poin-poin penting:
- Umumnya digunakan dengan protease inhibitors (PIs)
- Meningkatkan bioavailabilitas dan waktu paruh obat utama
- Memungkinkan dosis yang lebih rendah dan frekuensi pemberian yang lebih jarang
- Dapat meningkatkan efek samping dan interaksi obat
Tabel:
Booster | Mekanisme | Obat yang Di-boost | Pertimbangan |
---|---|---|---|
Ritonavir | Inhibisi CYP3A4 | Darunavir, Atazanavir | Interaksi obat luas |
Cobicistat | Inhibisi CYP3A4 | Elvitegravir, Darunavir | Lebih sedikit interaksi |
Dosis rendah | 100-200 mg/hari | Berbagai PI | Pemantauan efek samping |
Efek | Peningkatan AUC | Peningkatan 2-10 kali | Penyesuaian dosis mungkin diperlukan |
Bronchoscopy
Deskripsi: Bronchoscopy adalah prosedur diagnostik dan terapeutik yang memungkinkan visualisasi langsung dari saluran napas, sering digunakan pada pasien HIV dengan masalah paru.
Poin-poin penting:
- Penting untuk diagnosis infeksi oportunistik paru
- Memungkinkan pengambilan sampel untuk kultur dan biopsi
- Dapat digunakan untuk diagnosis Pneumocystis pneumonia (PCP)
- Memerlukan pertimbangan khusus terkait risiko perdarahan dan transmisi HIV
Tabel:
Indikasi | Teknik | Sampel | Diagnosis |
---|---|---|---|
Infiltrat paru | BAL (Bronchoalveolar lavage) | Cairan lavage | PCP, TB, fungi |
Lesi endobronkial | Biopsi endobronkial | Jaringan | Kaposi’s sarcoma, limfoma |
Limfadenopati hilus | TBNA (Transbronchial needle aspiration) | Sel/jaringan | Limfoma, TB |
Hemoptisis | Visualisasi | – | Identifikasi sumber perdarahan |
Blip
Deskripsi: Blip adalah peningkatan viral load HIV yang terdeteksi secara sementara dan terisolasi pada pasien yang sebelumnya mencapai supresi viral.
Poin-poin penting:
- Biasanya didefinisikan sebagai viral load 50-1000 copies/mL
- Umumnya tidak memerlukan perubahan regimen ART
- Dapat disebabkan oleh variasi laboratorium atau aktivasi imun sementara
- Memerlukan pemantauan lebih ketat untuk memastikan kembali ke supresi viral
Tabel:
Aspek | Karakteristik | Tindakan |
---|---|---|
Definisi | Viral load terdeteksi setelah supresi | Ulangi tes dalam 2-4 minggu |
Frekuensi | Relatif umum (10-40% pasien/tahun) | Evaluasi kepatuhan pengobatan |
Durasi | Biasanya singkat (<2-4 minggu) | Pantau untuk pola berulang |
Implikasi klinis | Umumnya minimal jika terisolasi | Pertimbangkan tes resistensi jika persisten |
Body fluid precautions
Deskripsi: Body fluid precautions adalah tindakan pencegahan yang diambil untuk menghindari kontak dengan cairan tubuh yang berpotensi infeksius, termasuk darah, dalam konteks HIV.
Poin-poin penting:
- Bagian dari Universal Precautions dalam perawatan kesehatan
- Melibatkan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat
- Penting untuk pencegahan penularan HIV di lingkungan medis
- Mencakup protokol untuk penanganan dan pembuangan cairan tubuh yang aman
Tabel:
Cairan Tubuh | Risiko HIV | Tindakan Pencegahan |
---|---|---|
Darah | Tinggi | Sarung tangan, masker, kacamata pelindung |
Cairan serebrospinal | Tinggi | APD lengkap, penanganan hati-hati |
Cairan vagina/semen | Tinggi | Sarung tangan, penghalang untuk prosedur oral |
Saliva | Rendah (kecuali ada darah) | Tindakan pencegahan standar |
Boosting
Deskripsi: Boosting dalam konteks HIV mengacu pada penggunaan obat (biasanya ritonavir atau cobicistat) untuk meningkatkan kadar dan efektivitas obat antiretroviral lain.
Poin-poin penting:
- Umumnya digunakan dengan Protease Inhibitors (PIs)
- Meningkatkan bioavailabilitas dan waktu paruh obat utama
- Memungkinkan dosis yang lebih rendah atau frekuensi pemberian yang lebih jarang
- Dapat meningkatkan efek samping dan interaksi obat
Tabel:
Booster | Mekanisme | Obat yang Di-boost | Pertimbangan |
---|---|---|---|
Ritonavir | Inhibisi CYP3A4 | Darunavir, Atazanavir | Interaksi obat luas |
Cobicistat | Inhibisi CYP3A4 | Elvitegravir, Darunavir | Lebih sedikit interaksi |
Dosis rendah | 100-200 mg/hari | Berbagai PI | Pemantauan efek samping |
Efek | Peningkatan AUC | Peningkatan efektivitas | Penyesuaian dosis mungkin diperlukan |
Broadly neutralizing antibodies (bNAbs)
Deskripsi: Broadly neutralizing antibodies (bNAbs) adalah antibodi yang dapat menetralisir berbagai strain HIV, menjadi fokus dalam penelitian vaksin dan terapi HIV.
Poin-poin penting:
- Memiliki kemampuan untuk menetralisir berbagai subtipe HIV
- Berpotensi dalam pengembangan vaksin HIV
- Diteliti untuk terapi dan pencegahan HIV
- Tantangan termasuk variabilitas virus dan escape mutations
Tabel:
Jenis bNAb | Target | Potensi Penggunaan |
---|---|---|
VRC01 | CD4 binding site | Pencegahan, terapi kombinasi |
3BNC117 | CD4 binding site | Kontrol viral tanpa ART |
10-1074 | V3 glycan | Kombinasi dengan bNAbs lain |
PGDM1400 | V2 apex | Vaksin berbasis struktur |
Bronchoscopy
Deskripsi: Bronchoscopy adalah prosedur medis untuk memeriksa saluran udara paru-paru, sering digunakan dalam diagnosis infeksi paru pada pasien HIV.
Poin-poin penting:
- Penting untuk diagnosis Pneumocystis pneumonia (PCP)
- Memungkinkan pengambilan sampel untuk kultur dan sitologi
- Dapat digunakan untuk mendiagnosis tuberkulosis paru
- Memerlukan pertimbangan khusus terkait risiko perdarahan pada pasien HIV
Tabel:
Indikasi | Prosedur | Pertimbangan pada HIV |
---|---|---|
PCP | Bronchoalveolar lavage (BAL) | Sensitivitas tinggi untuk P. jirovecii |
TB | Biopsi transbronkial | Risiko perdarahan pada trombositopenia |
Keganasan paru | Brushing, biopsi | Evaluasi untuk Kaposi’s sarcoma |
Infeksi oportunistik | BAL, biopsi | Pertimbangkan berbagai patogen |
Burkitt’s lymphoma
Deskripsi: Burkitt’s lymphoma adalah jenis limfoma non-Hodgkin yang agresif, sering terkait dengan infeksi HIV lanjut.
Poin-poin penting:
- Termasuk dalam keganasan terkait AIDS
- Sering melibatkan sistem saraf pusat
- Diagnosis memerlukan biopsi dan pemeriksaan patologi
- Pengobatan melibatkan kemoterapi intensif dan ART
Tabel:
Aspek | Karakteristik | Penanganan pada HIV |
---|---|---|
Presentasi klinis | Massa yang cepat tumbuh | Evaluasi cepat dan staging |
Diagnosis | Biopsi, imunohistokimia | Pertimbangkan keterlibatan CNS |
Staging | CT scan, MRI, lumbal pungsi | Penting untuk perencanaan terapi |
Pengobatan | Kemoterapi dosis tinggi | Koordinasi dengan ART |